| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bahan Renungan Adven Keuskupan Agung Jakarta Tahun 2008

Pertemuan Pertama: Jangan Takut, kamu dipilih.
Bacaan Kitab Suci : Lukas 2:8-20

8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” 13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 14 “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” 15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.” 16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. 17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. 19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Renungan singkat

Di padang gembala ada sebuah kapel dengan 3 lukisan.

Lukisan pertama : gembala dan anak menerima warta dari malaikat. Nampak keterkejutan dan ketakutan.

Lukisan kedua : gembala dan anak di hadapan bayi Yesus dikelilingi Maria, Yosef dan ternak. Ada suasana hormat, damai, dan terpesona.

Lukisan ketiga : gembala dan anak pulang dengan bersorak gembira.

Pilihan kepada para gembala menunjukkan bahwa Allah memilih mereka yang kecil, lemah dan tak berdaya di mata dunia untuk mempermalukan orang-orang yang merasa diri berhikmat pengetahuan. Orang-orang sederhana kerapkali lebih terbuka terhadap warta gembira keselamatan yang datang. Semangat dan keterbukaan para gembala patut dicontoh oleh manusia modern zaman ini.

Perjumpaan dengan Allah yang agung punya 2 segi : Menakutkan sekaligus memikat.

Dalam sosok bayi dalam palungan, manusia berhadapan dengan Allah yang lemah dan tak berdaya. Allah yang berkenan menjadi manusia, mengalami kemanusiaan dengan segala kerapuhannya. Bukankah ini layak kita renungan dalam hati ?


Pertemuan kedua: Jangan takut, kamu diutus
Bacaan Kitab Suci: (KISAH PARA RASUL 11:19-26)


19 Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja. 20 Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan. 21 Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. 22 Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. 23 Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan, 24 karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. 25 Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. 26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.

Demikianlah sabda Tuhan

Syukur kepada Allah.



Renungan singkat
Bagaimana bisa sekarang ini banyak orang yang percaya pada Yesus? Kiranya hal ini disebabkan oleh Roh Kudus yang menggerakkan murid-murid Yesus untuk pergi diutus memberitakan tentang Dia. Iman yang sama bisa sampai kepada kita juga karena jasa usaha para misionaris yang bersemangat meninggalkan segala miliknya, bahkan rela mengorbankan nyawa.

Semangat inilah yang perlu kita teladani yaitu untuk membuat orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Kita di utus bukan bersaing dan berebut memasukan orang dalam kelompok ataupun agama tertentu. Tugas perutusan yang utama adalah membuat orang makin beriman, sehingga kebaikan Tuhan diteruskan.

Sekali lagi, Tuhan sendiri yang bekerja dengan cara yang kadang tidak dimengerti. Lihat saja, bagaimana Saulus bertobat menjadi Paulus. Kita diundang untuk bersyukur dan bergembira dapat ambil bagian dalam Karya perutusan-Nya. Hanya dengan syukur dan kegembiraan itulah orang lain akan

“melihat perbuatan yang baik dan memuji Bapa di Surga”

Pertemuan Ketiga: Jangan takut, hadapi tantangan!
Bacaan Kitab Suci: Kisah Para Rasul 21:10-14


10 Setelah beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama Agabus. 11 Ia datang pada kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata: "Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain." 12 Mendengar itu kami bersama-sama dengan murid-murid di tempat itu meminta, supaya Paulus jangan pergi ke Yerusalem. 13 Tetapi Paulus menjawab: "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus." 14 Karena ia tidak mau menerima nasihat kami, kami menyerah dan berkata: "Jadilah kehendak Tuhan!"

Demikianlah sabda Tuhan

Syukur kepada Allah.


Renungan singkat
Ada orang bilang “Menjadi orang baik itu sulit, tetapi menjadi orang jahat itu gampang”. Hal ini menunjukkan kenyataan bahwa butuh perjuangan untuk mendatangkan kebaikan. Kebaikan selalu mendapat tantangan dan hambatan dari si jahat.

Seperti Yesus, Paulus tidak mau meninggalkan konsekwensi pewartaan kabar gembira. Kalau hal itu mengandung resiko, tantangan dan kesulitan, bahkan kematian, ia tidak mau mundur. Semangat yang sama yang hendaknya dimiliki oleh setiap murid, kita semua.

Tantangan dan kesulitan itu nyata. Mungkin anda pernah mendengar pepatah :

“ kegagalan adalah sukses yang tertunda “
“ tantangan merupakan kesempatan untuk berkembang “.

Bagi murid Yesus, tantangan dan resiko salib hendaknya menjadi tanda syukur bahwa dapat ambil bagian dalam karya dan penderitaan-Nya. Jangan takut, itulah kabar gembira yang diwartakan kepada kita juga.

Pertemuan keempat: Jangan takut, Aku besertamu.
Bacaan Kitab Suci: Matius 28:16-20

16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. 17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. 18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Demikianlah sabda Tuhan

Syukur kepada Allah



Renungan singkat

Seorang bapak sebelum wafat, meninggalkan kata-kata ini kepada anaknya : “ Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir hayat “. Si anak merasa gembira dan diteguhkan. Kata-kata itu memberi semangat untuk berjuang dalam hidup ini, karena ia merasa tidak sendirian.



Kata-kata yang sama, bahkan lebih mendalam, disampaikan oleh Yesus, Raja Alam Semesta. Kata-kata yang diingat dan dicatat dengan baik oleh para murid, karena sangat mengobarkan semangat dalam menjalankan perintah-Nya. Para murid diutus menjadi berkat bagi semua orang. Dalam sabda Yesus, para murid percaya bahwa mereka terus disertai tidak hanya di dunia, tetapi sampai akhir zaman.



Kata-kata yang mengobarkan semangat itu hendaknya juga terpatri dan terpahat dalam hati kita dalam perjalanan dan perjuangan kita menjadi pewarta kabar gembira. Kita disertai oleh Yesus untuk menyembuhkan, peduli pada yang lemah, miskin dan mengangkat harkat martabat yang tertindas, mengasihi dan mengampuni yang bersalah, dan berbuat baik. Biarlah Dia bekerja melalui kita, anda dan saya.



Bahan renungan Ibadat Adven 2008 dikutip dari

Komisi Kerasulan Kitab Suci KAJ & Komisi Kerasulan Awam KAJ

Dan digunakan pada masa adven mulai 30 November 2008 ( Sesuai kalender liturgi )

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy