| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 14 Januari 2009

Rabu, 14 Januari 2009
Hari Biasa Pekan I


Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (2:14-18)


"Yesus harus menjadi sama dengan saudara-saudara-Nya."

Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya melalui kematian-Nya, Yesus memusnahkan dia, yakni Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Yesus pun membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan karena takut akan maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang dikasihi-Nya, melainkan keturunan Abraham. Itulah sebabnya, dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan, dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat.
(Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9)

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)


"Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."

Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab Yesus, "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


Kita makin sering mendengar dan menggunakan kata "sentuhan". Maka, ada ungkapan "sentuhan akhir", "sentuhan kasih", atau "amat menyentuh". Kata sentuhan dan turunannya adalah kebalikan dari singgungan dengan segala akibatnya.

Orang yang tersentuh mengalami suatu dorongan sehingga mampu mengalami keterbukaan dan mendapat cakrawala yang luas. Orang yang tersinggung mengalami sempitnya ruang dan gerak untuk berbuat baik. Sentuhan membawa kekuatan dan memberikan semangat, sementara singgungan dan ketersinggungan melumpuhkan.
Mertua Petrus sembuh setelah Yesus memegang tangannya. Pada saat Yesus menyentuh tangan ibu mertua Petrus, saat itu juga ia sembuh dan langsung melayani mereka. Sentuhan menyebabkan kesembuhan. Ibu itu tidak hanya menerima kesembuhan bagi dirinya, melainkan langsung menggandakan sentuhan itu dengan melayani. Sentuhan mendorong perbuatan luhur lainnya.

Tidak semua kita sanggup dan mempunyai anugerah menyembuhkan luka atau penyakit orang lain, tetapi kita dapat menyentuh. Sentuhan kasih yang ikhlas memberikan suasana dan semangat baru yang mungkin kita sendiri tidak menduganya. Tindakan dan ungkapan yang sama dapat menjadi sentuhan atau singgungan. Oleh karena itu, kita mesti mengatur ungkapan dan tindakan kita agar menjadi sentuhan.

Allah Bapa di surga, jamahlah aku dengan kasih-Mu agar penyakitku sembuh dan luka batinku terobati serta aku dapat menyentuh semakin banyak orang. Amin.

Renungan: Ziarah Batin (Renungan dan Catatan Harian)
Bacaan Kitab Suci: RUAH




Photobucket

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy