| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 12 Januari 2009

Senin, 12 Januari 2009
Hari Biasa Pekan I

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (1:1-6)

"Allah berbicara kepada kita dengan pengantaraan Anak-Nya."

1 Saudara-saudara, setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, 2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. 3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, 4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka. 5 Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?" 6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hendaklah semua malaikat sujud menyembah Allah.
Ayat. (Mzm 97:1.2b.6.7c.9)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)


"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."

14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, 15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" 16 Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. 17 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." 18 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. 19 Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. 20 Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.


Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Mulai hari ini sesuai dengan kalender liturgi kita memasuki Masa Biasa. Entah sebagai pelajar, mahasiswa atau pekerja atau ibu rumah tangga, dst.. kita semua memiliki tugas pekerjaan yang biasa-biasa saja, rutin setiap hari, bergelut dengan aneka macam seluk beluk duniawi alias hidup mendunia. Dalam rangka mengurus atau mengelola hal-hal duniawi kita diharapkan dijiwai oleh iman kita, sebagaimana sering tertulis dalam Anggaran Dasar LSM Katolik : "Dengan semangat iman kristiani kita hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara". "The man behind the gun"= Manusia yang berada di balik senjata, itulah motto yang erat dengan semangat iman. Dengan kata lain dalam aneka macam pelaksanaan tugas pekerjaan atau pengutusan kita, yang utama dan pertama-tama harus kita perhatikan adalah manusia, bukan harta benda. "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia", demikian sabda Yesus kepada Semon dan Andreas, nelayan yang sedang menebarkan jala untuk menangkap ikan. Secara konkret ajakan untuk menjadi penjala manusia antara lain dapat kita usahakan dengan berbagai usaha dan upaya pendidikan, pembinaan atau pendampingan manusia; dengan kata lain hendaknya 'pendidikan' menjadi opsi utama dan pertama dalam derap langkah dan pelayanan kita. Kami berharap entah keluarga, masyarakat maupun pemerintah mengutamakan masalah pendidikan bagi anak-anak atau generasi muda agar mereka tumbuh berkembang menjadi pribadi cerdas beriman. Berbagai pengamatan dan pengalaman menunjukkan bahwa ketika pendidikan menjadi opsi utama dan pertama maka sejahteralah hidup bersama. Sebaliknya, sebagaimana telah terjadi di Negara kita, ketika pendidikan kurang atau tidak memperoleh perhatian maka kemerosotan moral terjadi hampir di semua bidang kehidupan.

· "Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi" (Ibr 1:3). Yang dimaksudkan dengan "Ia" disini adalah Yesus, yang lahir dan datang ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan dunia seisinya. Sebagai orang Kristen atau Katolik atau yang percaya kepada Yesus, Penyelamat Dunia, kita dipanggil untuk meneladan Dia dengan menjadi "gambar Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-firmanNya yang penuh kekuasaan". Firman Tuhan antara lain dapat kita temukan di dalam Kitab Suci atau dalam kehendak baik yang ada dalam setiap pribadi manusia, yang diciptakan sebagai 'gambar atau citra Allah'. Maka dalam hidup mendunia atau mengelola dan mengurus hal-hal duniawi, selain berpedoman pada firman Tuhan sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci, marilah kita lihat, fahami, tangkap dan imani kehendak-kehendak baik dalam diri sesama dan saudara-saudari kita dimanapun dan kapanpun. Kehendak baik tersebut dapat merupakan perwujudan kasih dan berupa keutamaan-keutamaan seperti "sabar, murah hati, tidak cemburu., tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain" (lihat: 1Kor 13:4-5) Siapapun yang menghayati keutamaan-keutamaan di atas ini hemat saya dapat menjadi 'cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah', sehingga yang bersangkutan senantiasa bahagia, damai sejehtera serta memikat, menarik dan mempesona bagi sesamanya. Semoga kita semua tumbuh berkembang menjadi pribadi yang memikat, menarik dan mempesona melalui atau dalam kesibukan pengelolaan atau pengurusan hal-hal duniawi dalam tugas pekerjaan, jabatan atau fungsi kita, entah di dalam keluarga, masyarakat, tempat kerja dst…

"TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita!..keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya. Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya." (Mzm 97:1.2b.6)

[Ignatius Sumarya, SJ]
st-andreas.or.id


Photobucket

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy