Jumat, 13 Februari 2009
Hari Biasa Pekan V
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. --- 1Yoh 4:18
Doa Renungan
Tuhan Yesus Kristus, Engkau mempercayakan warta perdamaian pada para murid-Mu, agar dunia hidup dalam damai-Mu. Kami percaya, sabda-Mu menghidupkan yang mati, menyegarkan yang letih-lesu, dan membangkitkan pengharapan bagi yang putus asa. Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kejadian (3:1-8)
"Kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
1 Ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" 2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, 3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, 5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." 6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang, yang pelanggarannya diampuni.
(Mzm 32:1-2.5.6.7)
1. Berbahagialah orang, yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi; Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, "Aku akan menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku". Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.
4. Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:31-37)
"Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara."
31 Pada waktu Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.32 Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah! 35 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. 36 Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Mungkin pernah mendengar atau membaca istilah “materialisme intelektual”. Yaitu suatu kerakusan untuk ingin tahu sampai menjadi seperti ensiklopedia berjalan, tetapi orang yang bersangkutan pada dasarnya tidak terbiasa menggunakan daya kemampuan intelektualnya untuk berpikir guna menyempurnakan hidup ini. Dia tidak pintar, tetapi tahu banyak; dia membaca apa saja, tetapi tidak semakin bijaksana; gelar studi yang dicapainya - baik yang dipasang di depan maupun di belakang namanya-sungguh menimbulkan decak kagum. Namun, prestasi intelektualnya tidak sebanding dengan “input” yang diserap sepanjang hidup. Sayang, bukan? Lebih sayang lagi, kalau dia juga tidak terampil menggunakan tangan dan kaki.
Nah, salah satu yang ditawarkan oleh si penggoda dalam bacaan pertama adalah, “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Mau menyamai Allah; mau menjadi seperti Dia; mau tahu semuanya atau menjadi sok tahu bahwa dengan butir hukum ini atau itu, kehendakNya mutlak tidak tersangkal lagi. Hal ini merupakan dosa melawan kerendahan hati. Sampai kapanpun, kita ini adalah subordinat dari Dia yang serba maha…. dan jangan dibalik sampai meniadakan keberadaan Allah sendiri, seakan-akan Allah adalah ciptaan manusia yang daya kemampuan intelektualnya jalang, liar, dan melayang-layang tapa tahu batasannya.
Ya Allah Bapa, terima kasih karna melalui Putra-Mu, Yesus, Engkau telah menyadarkanku bahwa aku ini anakMu, ciptaanMU, serta aku ini berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu. Terima kasih atas segala daya kemampuan yang Engkau bagikan kepadaku. Juga sadarkanlah aku agar tetap rendah hati. Amin.
Hari Biasa Pekan V
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. --- 1Yoh 4:18
Doa Renungan
Tuhan Yesus Kristus, Engkau mempercayakan warta perdamaian pada para murid-Mu, agar dunia hidup dalam damai-Mu. Kami percaya, sabda-Mu menghidupkan yang mati, menyegarkan yang letih-lesu, dan membangkitkan pengharapan bagi yang putus asa. Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kejadian (3:1-8)
"Kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
1 Ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" 2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, 3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, 5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." 6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang, yang pelanggarannya diampuni.
(Mzm 32:1-2.5.6.7)
1. Berbahagialah orang, yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi; Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, "Aku akan menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku". Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.
4. Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:31-37)
"Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara."
31 Pada waktu Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.32 Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah! 35 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. 36 Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Mungkin pernah mendengar atau membaca istilah “materialisme intelektual”. Yaitu suatu kerakusan untuk ingin tahu sampai menjadi seperti ensiklopedia berjalan, tetapi orang yang bersangkutan pada dasarnya tidak terbiasa menggunakan daya kemampuan intelektualnya untuk berpikir guna menyempurnakan hidup ini. Dia tidak pintar, tetapi tahu banyak; dia membaca apa saja, tetapi tidak semakin bijaksana; gelar studi yang dicapainya - baik yang dipasang di depan maupun di belakang namanya-sungguh menimbulkan decak kagum. Namun, prestasi intelektualnya tidak sebanding dengan “input” yang diserap sepanjang hidup. Sayang, bukan? Lebih sayang lagi, kalau dia juga tidak terampil menggunakan tangan dan kaki.
Nah, salah satu yang ditawarkan oleh si penggoda dalam bacaan pertama adalah, “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Mau menyamai Allah; mau menjadi seperti Dia; mau tahu semuanya atau menjadi sok tahu bahwa dengan butir hukum ini atau itu, kehendakNya mutlak tidak tersangkal lagi. Hal ini merupakan dosa melawan kerendahan hati. Sampai kapanpun, kita ini adalah subordinat dari Dia yang serba maha…. dan jangan dibalik sampai meniadakan keberadaan Allah sendiri, seakan-akan Allah adalah ciptaan manusia yang daya kemampuan intelektualnya jalang, liar, dan melayang-layang tapa tahu batasannya.
Ya Allah Bapa, terima kasih karna melalui Putra-Mu, Yesus, Engkau telah menyadarkanku bahwa aku ini anakMu, ciptaanMU, serta aku ini berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu. Terima kasih atas segala daya kemampuan yang Engkau bagikan kepadaku. Juga sadarkanlah aku agar tetap rendah hati. Amin.
[Ziarah Batin, Renungan dan Catatan Harian]