Rabu, 11 Februari 2009
Hari Biasa Pekan V
Hari Orang Sakit Sedunia
Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar! (Markus 7:16)
Doa Renungan
Allah Bapa yang penuh kasih, ingatkanlah jika kami menyeleweng dari harapan Yesus Putra-Mu, kami akui bahwa sering kami menjadi begitu egois, begitu perasa dan cengeng. Itupun kami gunakan sebagai dalih untuk menutupi cacat dan kelemahan kami di hadapan sesama. Demi kasih-Mu yang besar, ampunilah kami, dan jagailah supaya kami tidak jatuh dalam kerapuhan dan cacat-cela kami. Tuhan dengarkanlah seruan yang kami sampaikan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kejadian (2:4b-9.15-17)
"Tuhan Allah mengambil manusia dan menempatkannya di Taman Eden."
4b Ketika Tuhan Allah menjadikan bumi dan langit, --5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab Tuhan Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu; 6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu-- 7 ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.8 Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. 9Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. 15 Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. 16 Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan (Mzm 104:1-2.27-28.29b-30)
Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol.
2. Semuanya menantikan Engkau, untuk mendapatkan makanan pada waktunya. Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.
3. Apabila Engkau mengambil roh mereka matilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka pun tercipta kembali dan Engkau membaharui muka bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran. Alleluya.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:14-23)
"Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."
14 Pada suatu hari Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. 15 Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." 16 (Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!) 17 Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. 18 Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, 19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. 20 Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, 21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan. 22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. 23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.
Renungan
Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan 'Hari Orang Sakit Sedunia' hari ini, saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
- Apa yang keluar dari hati orang yaitu "segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan", itulah yang membuat orang tidak sehat alias sakit, entah orang yang bersangkutan maupun mereka yang kena dampak dari kebejatan moralnya. Sebagai contoh orang sakit jiwa: ada orang menjadi pasien sakit jiwa karena kebejatan moral saudara-saudarinya atau mereka yang dekat dengannya, yang hidup bersama dengannya. Dengan kata lain sebenarnya yang telah menderita sakit duluan adalah mereka yang merasa sehat fisik, tetapi sakit hati, sakit jiwa atau sakit akal budi. Maka dalam rangka mengenangkan 'Hari Orang Sakit Sedunia' ini marilah kita mawas diri: apakah kita sedang sakit hati, sakit jiwa, sakit akal budi atau sakit tubuh/phisik. Sakit tubuh atau phisik mungkin lebih mudah dirasakan atau dilihat tetapi penyakit lainnya lebih sulit dirasakan namun dapat dilihat melalui cara hidup atau cara bertindaknya, yaitu berupa bentuk kebejatan moral seperti disampaikan dalam Warta Gembira hari ini. Apakah kita berpikir jahat, cabul, mencuri, membunuh, berzinah, serakah, licik, iri hati, hujat, sombong dan bebal? Jika kita mederita sakit itu marilah berobat dan bertobat. Menyadari dan menghayati diri sebagai yang sedang sakit merupakan awal yang baik dan indah untuk proses penyembuhan atau pertobatan. Bukankah setiap kali berpartisipasi dalam ibadat Sabda atau Perayaan Ekaristi kita senantiasa mengawali bersama-sama dengan mengakui kelemahan dan dosa-dosa kita, antara lain dengan berdoa: "Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian"?. Semoga pengakuan ini tidak hanya menjadi manis di mulut tetapi sungguh manis juga di hati, jiwa, akal budi dan tindakan.
- "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." (Kej 2:16-17), demikian perintah Allah kepada kita semua manusia. Pohon pengetahuan merupakan mitologi. Dalam kisah kitab Kejadian kita tahu bahwa ketika manusia mencoba makan pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat itu, mereka menjadi saling telanjang dan malu. Telanjang di sini kiranya dapat difahami secara harafiah tetapi juga suatu perumpamaan, yaitu berarti jujur dan terbuka. Rasanya banyak orang pada masa kini malu untuk bertindak jujur; demikian juga karena dosa-dosanya ketika melihat orang telanjang bulat atau setengah telanjang kemudian berpikiran jahat. Jika orang hidup dan bertindak jujur dimanapun dan kapanpun kiranya tidak akan menjadi malu ketika dalam keadaan telanjang. Dalam rumor atau percakapan rekreatif sehari-hari sering pohon pengetahuan tersebut dikaitkan dengan seks atau alat kelamin, maka larangan untuk makan pohon pengetahuan dapat berarti jangan menikmati seks atau berhubungan seks sebelum menjadi suami-isteri atau berzinah. Pengalaman menunjukkan mereka yang melanggar perintah Allah ini yaitu pergaulan seks bebas yang berakit dengan kehamilan dapat dikatakan 'mati/redup' masa depan hidupnya. Maka dengan ini kami mengajak dan berpesan pada rekan muda-mudi untuk tidak bergaul seks bebas, demikian juga bagi siapapun untuk tidak berbuat zinah., jika mendambakan hidup sehat, damai sejahtera dan tidak sakit.
[Ignatius Sumarya, SJ]
st-andreas.or.id
Tuhan Yesus Kristus, dengan sabar Engkau mendampingi kami menata hidup, membebaskan diri dari kejahatan dan keangkuhan dan dengan penuh cinta Engkau menunjukkan jalan menuju pada kehidupan.