Senin, 16 Februari 2009

Senin, 16 Februari 2009
Hari Biasa Pekan VI

Jika kita terus mengolah hidup rohani kita supaya kian matang dalam relasi yang erat dengan Tuhan, maka kepribadian kita pun akan semakin bertumbuh kembang sesuai dengan citra dan rencana Allah sendiri --- Steve Givens

Doa Renungan
Ya Bapa yang baik, aku selalu mengalami cinta-Mu setiap merasakan nafas kehidupan baru. Semoga aku juga mampu bersyukur dan melihat tanda-tanda kehadiran-Mu selama satu hari ini, sehingga menambah cintaku kepada-Mu. Dalam Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Kejadian (4:1-15.25)

"Kain memukul Habel, adiknya, lalu membunuh dia."

1 Adam menghampiri Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN." 2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani. 3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; 4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, 5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. 6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? 7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." 8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. 9 Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" 10 Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. 11 Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. 12 Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi." 13 Kata Kain kepada TUHAN: "Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung. 14 Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku." 15 Firman TUHAN kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia. 25 Adam menghampiri pula istrinya. Lalu wanita itu melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamainya Set, sebab katanya, "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel, sebab Kain telah membunuhnya."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Persembahkanlah puji syukur kepada Allah sebagai kurban.

(Mzm 50:1.8.16bc-17.20.21)
1. Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil bumi, dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku.
2. "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
3. Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu, engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Aku ini jalan, kebenaran dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.


Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:11-13)


"Mengapa angkatan ini meminta tanda?"

11 Sekali peristiwa datanglah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga. 12 Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda." 13 Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus.

Renungan

Ada dua ungkapan Jawa yang mungkin cocok untuk memaknai kehendak Tuhan Yesus. “Wong iku kudu bisa tanggap ing sasmita” (Orang itu harus bisa menangkap makna tanda-tanda), dan “Sing becik ketitik, sing ala ketara” (Yang baik akan diperhatikan dan yang jelek jelas akan terlihat). Tanpa harus tahu dari mana kedua ungkapan ini pernah dimunculkan, yang penting ialah: marilah kita biasakan untuk mempergunakan kemampuan panca indra kita guna menangkap makna dari kehidupan kita ini, dari sudut-sudut jiwa, hati, pikiran dan kehendak Dia yang misterius tetapi bisa memberikan terang.

Yesus, yang telah diprasangkai, jelas membawa misteri kehidupan, yang berasal dari seluruh kekayaan manusiawi sepanjang sejarah, yaitu dari A s/d Z untuk mengatakan Alpha s/d Omega, dan lebih-lebih yang berasal dari Allah yang maha ajaib. Penyingkapan diri Allah atau “relevation” tidak bisa melulu ditangkap dengan daya kemampuan indra penglihatan atau indra peraba dan pengecap. Melalui meditasi dan kontemplasi, kita diajak untuk memaknai tanda-tanda yang kemudian bisa menyejukkan hati, jiwa serta pikiran kita. Relogiositas demikian inilah yang justru sering bertumbuh dan berkembang, bukan pada diri orang yang kecil-dan pandai atau bijaksana menurut ukuran dunia, tetapi pada orang-orang yang kecil sederhana (Matius 11:25)

Ya Allah Bapa, aku ingin menjadi seperti Putra-Mu, Yesus, yang telah menandakan kehadiranMu ditengah-tengah umat manusia. Oleh sebab itu, bimbinglah aku untuk merenungkan sejuta peristiwa yang kuhadapi hari demi hari sebagai tempat dan ruang di mana Engkau hadir untuk menyelamatkanku. Amin.


Photobucket

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy