| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 22 Mei 2009, Hari Biasa Pekan VI Paskah

Jumat, 22 Mei 2009
Hari Biasa Pekan VI Paskah

"Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan”


Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah naik ke surga untuk mempersiapkan tempat agar kami bersatu dalam kemuliaan Bapa. Engkaupun mengutus kami, untuk menjadi pembawa kabar gembira, kepada mereka yang belum mengenal-Mu, mengajarkan dan memberi teladan kasih, serta membaptis mereka dalam nama-Mu. Kini bersama saudara seiman, kami menantikan Roh Penghibur yang Kaujanjikan, sebagaimana para rasul dahulu bersatu dalam doa, dengan penuh rindu menyongsong turunnya Roh Kudus sebagai tanda kehadiran dan penyertaan-Mu, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (18:9-18)


"Banyak umat-Ku di kota ini!"

9 Ketika Paulus ada di Kota Korintus, Tuhan berfirman kepadanya pada suatu malam di dalam suatu penglihatan, "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! 10 Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini." 11 Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka. 12 Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus, lalu membawa dia ke depan pengadilan. 13 Kata mereka: "Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum Taurat." 14 Ketika Paulus hendak mulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu: "Hai orang-orang Yahudi, jika sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu, 15 tetapi kalau hal itu adalah perselisihan tentang perkataan atau nama atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian." 16 Lalu ia mengusir mereka dari ruang pengadilan. 17 Maka orang itu semua menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu. 18 Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Allah adalah Raja seluruh bumi!
Ayat.
(Mzm 47:2-3.4-5.6-7)
1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai!
2. Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi.
3. Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita, Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggaan Yakub yang dikasihi-Nya.
4. Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai, ya Tuhan itu, dengan diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:20-23a)


"Tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu daripadamu."


20 Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. 21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. 22 Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. 23 Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!



Renungan


Saudara-saudari yang terkasih, berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Para ibu, terutama yang baru/ketika pertama kali melahirkan anaknya, dan mungkin juga bapak/suaminya, kiranya terbantu untuk merenungkan Warta Gembira di atas ini, dengan mengenangkan pengalaman ketika akan melahirkan anaknya serta pada saat anaknya lahir. Kalau saya boleh menggambarkan kiranya ada pengalaman takut, was-was bercampur harapan akan kebahagiaan sejati, sebagaimana disabdakan oleh Yesus : ”Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia”. Pengalaman berpartisipasi dalam Wafat dan Kebangkitan Yesus, mati dan hidup baru, itulah yang terjadi.

Hari ini adalah hari pertama Novena Pentekosta, dan kita diajak untuk merenungkan sabda Yesus di atas ini. “Menangis, meratap dan berducita” itulah yang akan kita alami jika kita setia pada panggilan dan tugas pengutusan kita atau berparitisipasi dalam karya agung penciptaan dan penebusan atau penyelamatan. Para ibu yang sedang mengandung dan akan melahirkan anaknya kiranya hidupnya ditandai aneka bentuk matiraga atau lakutapa dengan harapan agar dapat melahirkan anaknya dengan baik dan lancar serta anak yang dilahirkan sehat wal’afiat, tanpa cacat cela atau noda apapun. Matiraga atau lakutapa hendaknya juga mewarnai atau menjiwai hidup kita sebagai orang beriman. Matiraga antara lain berarti mengarahkan dan mengendalikan raga, anggota tubuh dan nafsu-nafsu atau gairah sesuai dengan kehendak Tuhan, alias mengarah ke perbuatan-perbuatan baik, yang menyelamatkan dan membahagiakan. Buah-buah yang lahir dari matiraga karena setia pada panggilan dan tugas pengutusan akan bersifat ‘abadi’ dan dibawa mati, dan tak mungkin orang lain merampas atau mengambilnya. Buah-buah itu adalah keutamaan-keutamaan atau nilai-nilai kehidupan yang menyelamatkan dan membahagiakan. Ingat dan hayati bahwa kesabaran dan kerendahan hati lahir ketika dilecehkan dan direndahkan, lemah lembut lahir ketika ada kekerasan, murah hati lahir ditengah-tengah hidup pelit, dst..

· "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini." (Kis 18:9-10) , demikian firman Tuhan kepada Paulus, Rasul Agung. “Jangan takut” merupakan pesan Tuhan bagi orang-orang terpilih, seperti Bunda Maria, Yosef, Maria Magdalena dan Paulus. Kita semua adalah yang terpilih dan pemenang; ingat bahwa ada jutaan sperma berrebut satu telor dan hanya satu yang berhasil, yang tidak lain adalah kita semua, yang pernah dikandung oleh ibu kita masing-masing dan dilahirkan ke dunia ini. Maka hendaknya kita jangan takut untuk menjadi saksi-saksi iman, memberitakan firman atau sabda Tuhan di dalam hidup sehari-hari, karena masing-masing dari kita adalah yang terpilih dan pemenang. Lihat, cermati dan percayai bahwa di dalam hidup dan kerja bersama atau tinggal bersama lebih banyak orang baik daripada orang jahat, lebih banyak yang berkehendak baik daripada berkehendak jahat. Dekati dan perlakukan setiap orang dengan rendah hati dan dalam atau oleh cintakasih, maka mereka akan bersahabat dengan kita. Binatang buas pun ketika didekati dan diperlakukan dalam dan oleh kasih dapat menjadi sahabat, apalagi manusia. Jika ada orang yang kurang ajar, rewel, mengganggu untuk minta perhatian, dst.. hemat kami yang bersangkutan kurang kasih atau kurang menghayati kasih yang telah mereka terima secara melimpah ruah (ingat ketika masing-masing dari kita masih dalam kandungan atau bayi/kanak-kanak, hanya dalam dan oleh kasih masing-masing dari kita ada seperti saat ini), maka ingatkan dan dekati dalam dan oleh kasih mereka yang kurangajar, rewel, mengganggu, dst. Kasih akan menang atas segala sesuatu.



Ignatius Sumarya, SJ


Photobucket

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy