| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 19 September 2009 :: Hari Biasa Pekan XXIV

Sabtu, 19 September 2009
Hari Biasa Pekan XXIV

Kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman Tuhan bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu -- Hagai 2:5


Doa Renungan


Tuhan Yesus Kristus, tinggallah di tengah kami dan jadilah gembala kami. Dalam kesibukan sehari-hari menyambung hidup, jangan biarkan kami melupakan sesama yang menderita dan susah hidupnya. Tuntunlah agar dalam tutur kata dan perilaku, kami selalu rendah hati dan riang hati dalam memberi, membawa ketentraman dan damai. Biarkan rahmat-Mu mengasah hati kami sehingga kami semakin peka pada sesama yang rindu akan sabda penghiburan-Mu. Semoga kehadiran kami menjadi tanda belas kasih-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:13-16)


"Taatilah perintah ini tanpa cacat sampai saat kedatangan Tuhan."


Saudara terkasih, di hadapan Allah yang menghidupkan segala sesuatu dan di hadapan Yesus Kristus yang memberi kesaksian yang benar di hadapan Ponsius Pilatus, aku memperingatkan engkau, "Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa satu-satunya yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan diatas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada kematian, dan bersemayam dalam cahaya yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat.
(Mzm 100:2.3.4.5)
1. Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3.Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:4-15)


"Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati, dan menghasilkan buah dalam ketekunan."


Banyak orang datang berbondong-bondong dari kota-kota sekitar kepada Yesus. Maka Yesus berkata dalam suatu perumpamaan, "Adalah seorang penabur keluar menaburkan benih. Waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak-injak orang dan dimakan burung-burung di udara sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan tumbuh sebentar, lalu layu karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, sehingga terhimpit sampai mati oleh semak-semak yang tumbuh bersama-sama. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dan berbuah seratus kali lipat." Sesudah itu Yesus berseru, "Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah mendengar." Para murid menanyakan kepada Yesus maksud perumpamaan itu. Yesus menjawab, "Kalian diberi kurnia mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi hal itu diwartakan kepada orang lain dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat, dan sekalipun mendengar mereka tidak mengerti. Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah Sabda Allah. Yang jatuh di pinggir jalan ialah orang yang telah mendengarnya, kemudian datanglah Iblis, lalu mengambil sabda itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, ialah orang yang setelah mendengar sabda itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar. Mereka hanya percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri, ialah orang yang mendengar sabda itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

Banyak orang cukup puas dengan menjadi pendengar sabda. Akibatnya meski rajin membaca dan mendengarkan sabda, hidupnya toh juga tidak lebih baik.

Penabur mengumpamakan Allah atau Yesus atau utusan Allah; benih adalah firman tentang Kerajaan Allah; dan tanah yang berbeda-beda adalah manusia yang dengan cara berbeda-beda menerima firman yang ditaburkan dalam hatinya.

- Tanah pinggir jalan adalah orang yang menerima firman, tetapi tidak sampai tertanam di hati, sebab habis dimakan burung. Burung mengumpamakan Iblis yang merampas firman Allah.

- Tanah yang berbatu-batu adalah orang yang berhati keras sehingga firman yang diterimanya tidak berakar, bertahan sebentar, cepat layu, dan kering kena panas terik matahari. Panas matahari mengumpamakan penganiayaan yang membuat orang berhenti percaya bahkan murtad.

- Tanah yang ditumbuhi semak duri adalah orang yang menerima dan mempercayai firman Allah, tetapi kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan duniawi telah menaklukkannya sehingga firman itu tak berpengaruh dan tak menghasilkan apa pun.
Tanah yang baik adalah orang yang mendengarkan, mengerti, menerima, dan melakukan firman Allah sehingga menghasilkan hal-hal yang baik dalam perasaan, pikiran, perkataan, dan perbuatannya.

Dengan perumpamaan ini Yesus mau agar orang tidak lekas putus asa. Meskipun karya Yesus nampaknya gagal dan sia-sia, tetapi pada akhirnya akan menggembirakan karena hasil yang berlipat ganda. Karena itu jangan bebal hati, tetapi buka hati lebar-lebar untuk mendengarkan dan melaksanakan firman-Nya.


Surip Stanislaus, OFM. Cap
Inspirasi Batin 2009

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy