| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 10 Oktober 2009 :: Hari Biasa Pekan XXVII

Sabtu, 10 Oktober 2009
Hari Biasa Pekan XXVII

"Berbahagialah yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya."


Doa Renungan

Ya Yesus, terima kasih atas hari yang baru ini. Hari yang baru adalah harapan baru bagi kami. Bantulah kami agar kami dapat mengisi hari baru ini dengan mendengar dan memelihara sabda Allah yang Engkau sampaikan kepada kami, sehingga kami tidak terpisah dari pada-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Nubuat Yoel (3:12-21)

"Ayunkanlah sabit, sebab sudah masaklah tuaian."

Hendaklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru. Ayunkanlah sabit, sebab sudah masaklah tuaian. Marilah, iriklah, sebab tempat anggur sudah penuh; tempat-tempat pemerasan sudah berkelimpahan. Sebab banyaklah kejahatan mereka! Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekatlah hari Tuhan di lembah penentuan! Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang kehilangan cahayanya. Tuhan mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit serta bumi pun bergoncang. Tetapi Tuhan adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel. "Maka kalian akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, adalah Allahmu, yang tinggal di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar takkan melintasinya lagi. Pada waktu itu akan terjadi bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah Tuhan dan akan membasahi lembah Sitim. Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan terhadap keturunan Yehuda, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya. Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya, dan Yerusalem turun-temurun. Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas; Tuhan tetap diam di Sion."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.
Ayat.
(Mzm 97:1-2.5-6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita!
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:27-28)

"Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau!"

Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, "Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!" Tetapi Yesus bersabda, "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Setiap kita memiliki ukuran tersendiri tentang kebahagiaan. Bagi Yesus, kebahagiaan sejati hanya dialami bila kita mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya. Untuk bisa mendengarkan, kita perlu berhenti dan memusatkan diri pada pribadi lain yang ingin kita dengarkan. Misalnya, sering kali komunikasi lewat ponsel tidak berjalan lancar karena ketika telinga kita mendengarkan suara seseorang di ujung yang lain, mata kita melihat ke arah lain, atau tangan kita melakukan hal-hal lain. Untuk bisa bahagia, kita perlu belajar bagaimana harus sejenak berhenti, memusatkan perhatian, dan hanya dengan itu kita bisa sungguh-sungguh mendengarkan Tuhan.

Umat yang dipilih Tuhan bukanlah umat yang setia dan bisa diandalkan. Maka, jaminannya tidak terletak pada manusia, melainkan pada Tuhan semata. Tuhan tetap membela dan bertahan diam di Sion. Yehuda dan Yerusalem akan tetap terberkati. Sementara itu, bangsa-bangsa lain yang melawan umat-Nya akan mengalami penghakiman keras. Musuh justru akan sengsara. Tuhan tetap memilih kita menjadi milik kesayangan-Nya, justru karena Ia tahu bahwa kita sama sekali tidak bisa mengandalkan kekuatan sendiri.

Yesus, hanya di dalam Engkau ada kebahagiaan sejati. Aku sungguh bersyukur, karena Engkau berkenan memilihku menjadi milik-Mu. Amin.




Ziarah Batin 2009, Renungan dan Catatan Harian

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy