| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 06 Oktober 2009 :: Hari Biasa Pekan XVII

Selasa, 06 Oktober 2009
Hari Biasa Pekan XVII

"Marta menerima Yesus di rumahnya, ia telah memilih bagian yang paling baik."


Doa Renungan

Tuhan Yesus, terima kasih kami haturkan kepada-Mu atas istirahat yang lalu dan atas sabda-Mu yang Engkau berikan kepada kami. Ajarilah kami untuk mengetahui mana yang terpenting bagi kami dan berkenan kepada-Mu sehingga kami selalu berada di jalan-Mu yang benar. Berkatilah juga segala kegiatan kami hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kitab Nubuat Yunus (3:1-10)

"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan Tuhan menaruh belas kasih."
Untuk kedua kalinya Tuhan bersabda kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kusabdakan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan sabda Tuhan. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa; baik dewasa maupun anak-anak mengenakan kain kabung. Setelah kabar itu sampai kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya; diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4ab.7-8)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah seruanku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.

2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.

3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel! Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:38-42)

"Marta menerima Yesus di rumahnya, ia telah memilih bagian yang paling baik."

Dalam perjalanan ke Yerusalem Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan sabda-Nya. Tetapi Marta sangat sibuk melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, "Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudariku membiarkan daku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Yesus menjawabnya, "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan


Marta ingin menjadi sesama bagi Yesus sehingga ia sibuk melayani-Nya. Tidak diragukan lagi, Yesus pun datang untuk menjadi sesama bagi Maria dan Marta. Di sini ada satu pelajaran baru, menjadi sesama bagi orang lain tidak selalu harus berarti “berbuat bagi” orang lain, tetapi kadang juga bisa berarti sekadar “hadir bersama” orang lain itu. Ada saat ketika kita diminta untuk berbuat bagi Yesus; ada pula saat ketika kita diminta untuk membiarkan Yesus berbuat bagi kita. Sukses dalam berelasi tidak selalu harus diukur dengan banyaknya pemberian kita, tetapi juga dengan dalamnya perjumpaan pribadi antara kita dan orang lain itu.

Tuhan mencoba kembali. Kali ini Yunus tidak lari lagi. Seruannya ternyata sungguh berdaya guna. Niniwe benar-benar bertobat. Tidak ada lagi perbedaan antara raja dan rakyat biasa. Tidak ada perbedaan karena usia. Tidak ada pula perbedaan antara manusia dan hewan. Inilah inti pertobatan yang sungguh dalam. Semua sadar akan kekecilan mereka di hadapan Tuhan. Meskipun Tuhan tidak menghitung-hitung dosa kita, selama kita masih ingin meninggikan diri di hadapan Tuhan, kita tidak akan pernah mengalami pertobatan sejati.

Doa: Yesus, perbuatlah apa yang selama ini ingin Engkau perbuat bagiku. Ajari aku untuk menyadari kekecilanku di hadapan kebesaran-Mu. Amin.



Ziarah Batin 2009, Renungan dan Catatan Harian

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy