Pw. St Basilius Agung dan St Gregorius dari Nazianze
Pesta Nama Yesus yang Tersuci
Hanya melalui Yesus, Sang Putra, Bapa secara sempurna menyatakan diri-Nya. Oleh karena itu, setiap orang diundang untuk menerima dan percaya kepada Putera. Dan barangsiapa percaya kepada Putera, ia juga percaya kepada Bapa yang telah mengutus-Nya.
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahapengasih, Yohanes Pembaptis dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati telah mempersiapkan hati manusia untuk menerima kedatangan Putera-Mu Yesus Kristus. Bimbinglah aku pada hari ini agar mampu mewartakan kabar gembira kepada sesamaku dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati melalui perbuatan-perbuatanku. Amin
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:22-28)
"Apa yang telah kamu dengar harus tetap tinggal di dalam dirimu."
22 Anak-anakku terkasih, Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. 23 Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengakui Anak, ia juga memiliki Bapa. 24 Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. 25 Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal. 26 Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu. 27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia. 28 Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan PS 807
Ref. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel .
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
Bait Pengantar Injil PS 957
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Dahulu kala dengan pelbagai cara, Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. (Ibr 1:1-2a)
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan PS 807
Ref. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel .
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
Bait Pengantar Injil PS 957
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Dahulu kala dengan pelbagai cara, Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. (Ibr 1:1-2a)
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:19-28)
"Sesudah aku akan datang Dia yang sudah ada sebelum aku."
19 Inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" 20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias." 21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" 22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" 23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." 24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. 25 Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" 26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, 27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak." 28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
Demikianlah Injil TuhanTerpujilah Kristus.
Renungan
Di sini kita berhadapan dengan Yohanes Pembaptis, seorang nabi sejati yang sungguh rendah hati karena ia dipenuhi oleh Roh Allah sejak dalam kandungan ibunya. Seseorang yang sungguh dipenuhi Roh Allah tidak akan mencari kehormatan diri sendiri, melainkan kehormatan Allah yang mengutusnya.
Walaupun ia telah mengalami sukses besar di hadapan umat, namun ia tetap rendah hati. Ia tidak mencari kehormatan bagi dirinya sendiri. Sebab, ia tahu bahwa penghormatan manusia itu ”kosong” semuanya. Hari ini orang bisa memuji-muji seseorang, tetapi esoknya bisa mencelanya—seperti yang dialami Yesus sendiri. Pada hari Minggu Palma orang banyak berteriak: ”Hosana Putra Daud!” Namun, beberapa hari kemudian, orang-orang yang sama bisa berbalik: ”Salibkan, salibkan!”
Oleh karena Yohanes telah mengalami secara mendalam kasih Allah, ia tidak membutuhkan penghormatan manusia. Kasih Allah itu saja sudah cukup.
Maka, sewaktu ditanya, ia memberikan kesaksian sesuai dengan kebenaran, yaitu bahwa ia bukan Sang Mesias, melainkan hanya orang yang diutus mempersiapkan jalan bagi Sang Mesias. Kerendahan hati adalah kebenaran.
Sebaliknya, orang yang sombong itu adalah pendusta, tidak hidup dalam kebenaran. Orang yang sungguh dipenuhi Roh Allah memiliki ciri antara lain ialah kerendahan hati.
Ya Yesus, Engkau yang lemah lembut dan rendah hati, berilah aku rahmat kerendahan hati, supaya aku senantiasa dapat berjalan dalam kebenaran-Mu dan hidupku dapat sungguh-sungguh berkenan kepada-Mu. Amin.
Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian
Bagikan
Walaupun ia telah mengalami sukses besar di hadapan umat, namun ia tetap rendah hati. Ia tidak mencari kehormatan bagi dirinya sendiri. Sebab, ia tahu bahwa penghormatan manusia itu ”kosong” semuanya. Hari ini orang bisa memuji-muji seseorang, tetapi esoknya bisa mencelanya—seperti yang dialami Yesus sendiri. Pada hari Minggu Palma orang banyak berteriak: ”Hosana Putra Daud!” Namun, beberapa hari kemudian, orang-orang yang sama bisa berbalik: ”Salibkan, salibkan!”
Oleh karena Yohanes telah mengalami secara mendalam kasih Allah, ia tidak membutuhkan penghormatan manusia. Kasih Allah itu saja sudah cukup.
Maka, sewaktu ditanya, ia memberikan kesaksian sesuai dengan kebenaran, yaitu bahwa ia bukan Sang Mesias, melainkan hanya orang yang diutus mempersiapkan jalan bagi Sang Mesias. Kerendahan hati adalah kebenaran.
Sebaliknya, orang yang sombong itu adalah pendusta, tidak hidup dalam kebenaran. Orang yang sungguh dipenuhi Roh Allah memiliki ciri antara lain ialah kerendahan hati.
Ya Yesus, Engkau yang lemah lembut dan rendah hati, berilah aku rahmat kerendahan hati, supaya aku senantiasa dapat berjalan dalam kebenaran-Mu dan hidupku dapat sungguh-sungguh berkenan kepada-Mu. Amin.
Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian
Bagikan