Selasa, 05 Januari 2010
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
Ya Tuhan, teguhkanlah imanku untuk selalu percaya kepada-Mu lewat pengalaman hidup orang-orang di sekitarku
Doa Renungan
Allah Bapa yang maharahim, syukur dan terimakasih atas kehidupan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku. Semoga sepanjang hari ini aku selalu setia dalam mencari kehendak-Mu yang sejati di dalam hidupku. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
Ya Tuhan, teguhkanlah imanku untuk selalu percaya kepada-Mu lewat pengalaman hidup orang-orang di sekitarku
Doa Renungan
Allah Bapa yang maharahim, syukur dan terimakasih atas kehidupan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku. Semoga sepanjang hari ini aku selalu setia dalam mencari kehendak-Mu yang sejati di dalam hidupku. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-10)
"Allah adalah kasih."
Saudara-saudaraku terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan PS 807
Ref. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 72:1-2.3-4.7-8)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
Bait Pengantar Injil PS 956
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan. (Luk 4:18)
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan PS 807
Ref. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 72:1-2.3-4.7-8)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
Bait Pengantar Injil PS 956
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan. (Luk 4:18)
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:34-44)
"Dengan mempergandakan roti, Yesus menyatakan dirinya sebagai nabi."
Begitu banyak orang mengikuti Yesus. Ketika Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Ketika hari mulai malam datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, "Tempat ini sunyi, dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa dan kampung-kampung sekitar sini." Tetapi jawab Yesus, "Kamu yang harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya, "Jadi, haruskah kami pergi membeli roti hanya dengan 200 dinar dan memberi mereka makan?" Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya, mereka berkata, " Lima roti dan dua ikan." Lalu Yesus menyuruh orang-orang itu supaya semuanya duduk berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. Setelah mengambil lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada para murid, supaya dibagi-bagikan kepada orang banyak itu: begitu juga ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada mereka semua. Dan mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti: dua belas bakul penuh, belum termasuk sisa-sisa ikan. Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Renungan
Dalam peristiwa perbanyakan roti ini kita menyaksikan kerahiman Allah bagi manusia dengan memperhatikan segala kebutuhan manusia. Seperti dikatakan oleh Yesus sendiri, siapa yang melihat Dia berarti juga melihat Bapa. Maka, dengan memperhatikan apa yang dilakukan oleh Yesus—apa yang dikatakan dan diajarkan Yesus—kita melihat Allah sendiri yang berkarya dan bersabda kepada kita. Dengan melihat sikap Yesus terhadap orang miskin, orang yang menderita, orang yang berdosa, kita melihat sikap Bapa sendiri terhadap manusia. Sebab, Yesus dan Bapa adalah satu.
Dari sini pula kita melihat perhatian Allah dan penyelenggaraan Ilahi-Nya untuk kehidupan kita, juga dalam hal-hal jasmani yang perlu untuk kita. Sebagaimana Bapa surgawi memberi makan burung-burung di udara dan mendandani bunga-bunga di ladang, demikian pula terhadap kita. Dia akan mencukupi segala kebutuhan kita karena kita lebih berharga daripada burung-burung dan bunga-bunga itu. Oleh karena itu, kita tidak usah khawatir akan apa pun, melainkan harus mencari lebih dahulu Kerajaan Allah dan segala kebenarannya. Bila kita bersandar kepada Allah dalam segala sesuatu, kalau perlu Allah akan melakukan mukjizat-mukjizat untuk kita—seperti yang dilakukan Yesus dengan perbanyakan roti.
Ya Allah, Engkau mengetahui segala sesuatu, Engkau mampu melakukan segala sesuatu, dan Engkau mengasihi aku dengan kasih abadi. Maka, ke dalam tangan-Mu kuserahkan seluruh hidupku. Amin.
Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Renungan
Dalam peristiwa perbanyakan roti ini kita menyaksikan kerahiman Allah bagi manusia dengan memperhatikan segala kebutuhan manusia. Seperti dikatakan oleh Yesus sendiri, siapa yang melihat Dia berarti juga melihat Bapa. Maka, dengan memperhatikan apa yang dilakukan oleh Yesus—apa yang dikatakan dan diajarkan Yesus—kita melihat Allah sendiri yang berkarya dan bersabda kepada kita. Dengan melihat sikap Yesus terhadap orang miskin, orang yang menderita, orang yang berdosa, kita melihat sikap Bapa sendiri terhadap manusia. Sebab, Yesus dan Bapa adalah satu.
Dari sini pula kita melihat perhatian Allah dan penyelenggaraan Ilahi-Nya untuk kehidupan kita, juga dalam hal-hal jasmani yang perlu untuk kita. Sebagaimana Bapa surgawi memberi makan burung-burung di udara dan mendandani bunga-bunga di ladang, demikian pula terhadap kita. Dia akan mencukupi segala kebutuhan kita karena kita lebih berharga daripada burung-burung dan bunga-bunga itu. Oleh karena itu, kita tidak usah khawatir akan apa pun, melainkan harus mencari lebih dahulu Kerajaan Allah dan segala kebenarannya. Bila kita bersandar kepada Allah dalam segala sesuatu, kalau perlu Allah akan melakukan mukjizat-mukjizat untuk kita—seperti yang dilakukan Yesus dengan perbanyakan roti.
Ya Allah, Engkau mengetahui segala sesuatu, Engkau mampu melakukan segala sesuatu, dan Engkau mengasihi aku dengan kasih abadi. Maka, ke dalam tangan-Mu kuserahkan seluruh hidupku. Amin.
Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian
Bagikan