Hari Biasa Pekan V
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. --- 1Yoh 4:18
Doa Renungan
Tuhan Yesus Kristus, Engkau mempercayakan warta perdamaian pada para murid-Mu, agar dunia hidup dalam damai-Mu. Kami percaya, sabda-Mu menghidupkan yang mati, menyegarkan yang letih-lesu, dan membangkitkan pengharapan bagi yang putus asa. Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (11:26-32.12:19)
Syukur kepada Allah.
Ayat. (Mzm 81:10-11ab.12-13.14-15)
1. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
2. Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!
3. Sekiranya umat-Ku mendengar Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga mereka Aku tundukkan, dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.
Ref. Alleluya
Ayat. Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:31-37)
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Pak Stefanus, tokoh panutan paroki, terserang stroke yang mengakibatkan gangguan pada otak dan sebagian tubuhnya. Agar fungsi otaknya pulih kembali, ia menjalani terapi khusus untuk me-recovery seluruh memorinya, yang membutuhkan kesabaran luar biasa. Kata demi kata, dan konsep demi konsep, secara perlahan dimasukkan kembali ke dalam memori otaknya melalui indra pendengarannya. ”Selama ini saya terlalu banyak berbicara dan kurang mendengarkan orang lain.
Kini Tuhan memberi kesempatan kepada saya untuk belajar mendengarkan,” katanya sewaktu mendapat kunjungan dari tim pastoral orang sakit beberapa waktu yang lalu.
Israel terpecah menjadi dua kerajaan karena Salomo terlalu asyik dengan kehebatannya dan lupa untuk mendengarkan. Pada zaman Yesus juga ada orang tuli dan gagap yang minta disembuhkan-Nya di daerah Dekapolis.
Telinga dan mulut adalah anugerah Allah. Dua telinga dan satu mulut diberikan-Nya agar kita mau lebih banyak mendengarkan, lalu mau mengomunikasikannya kepada orang lain. Memanfaatkannya secara bijaksana tentu menjadi tugas kita semua.
Yesus, beri aku lebih banyak waktu dan kesempatan untuk belajar mendengarkan. Amin.
Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian
Bagikan