Hari Biasa Pekan I Prapaskah
Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu --- Rm 10:8
Doa Renungan
Allah Bapa yang maharahim, ampunilah kami yang sering kurang percaya. Tambahkanlah iman, harapan, dan kasih di dalam diri kami, agar kami mampu memanggul salib kami dengan tabah. Semoga kami juga semakin mencintai Engkau bukan karena mengharapkan mukjizat dari-Mu, melainkan karena Engkau telah mencintai kami terlebih dahulu. Semoga kami juga mampu mengasihi sesama kami. Doa ini kami haturkan ke hadirat-Mu dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kitab Nubuat Yunus (3:1-10)
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Ayat. (Mzm 51:3-4.12-13.18-19)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bait Pengantar Injil PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Sekarang juga, demikian firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)
"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
· Saudara-saudari terkasih, tanda adalah sesuatu yang kelihatan dan menunjukkan maksud atau tujuan yang tak kelihatan, misalnya tanda ‘lampu lalu lintas menyala merah’ artinya perintah untuk berhenti, tanda ‘panah’ menunjuk arah tertentu yang harus diikuti, dst.. , untuk rekan perempuan kiranya juga mengenal tanda-tanda dalam tubuhnya ketika akan menstruasi atau mulai hamil. Barangsiapa peka dan memahami serta melaksanakan perintah terlubung dari tanda-tanda tersebut maka ia akan selamat. Yunus menjadi tanda kehadiran atau utusan Tuhan bagi orang Ninive, maka apa yang disuarakan atau disampaikan oleh Yunus ditangkap. difahami dan dilaksanakan oleh orang Ninive: orang-orang Ninive bertobat dan akhirnya selamat. Dalam masa Prapaskah ini kepada kita diajak untuk melihat, mencermati dan memahami aneka macam tanda, yang memberi petunjuk atau arah bagi kita untuk hidup lebih baik, lebih berbudi pekerti luhur, sehingga juga lebih ada kemungkinan dan harapan untuk selamat. Membaca tanda-tanda jaman itulah yang diharapkan dari kita dalam menelusuri kehidupan dan panggilan. Setiap saat kita dapat mendengarkan atau membaca aneka macam tanda, entah berupa gambar, omongan/kata-kata atau isyarat, dst.., yang dapat menjadi tuntunan bagi kita untuk terus tumbuh berkembang, memperbaharui diri atau bertobat. Aneka macam jenis media massa, entah cetak atau elekronik senantiasa memberitakan aneka macam peristiwa, maka marilah kita cermati pemberitaan tersebut, karena apa yang diberitakan menandakan sesuatu yang lebih besar dan selayaknya kita tanggapi dengan benar. Apa yang sempat diberitakan melalui media massa kiranya perlu dimengerti bagaikan ‘gunung es’, yang terberitakan hanya sebagian kecil dari kenyataan yang ada.
· “Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya” (Yun 3:10), demikian kutipan perihal apa yang terjadi di antara orang Ninive. Pertobatan atau pembaharuan hidup yang membawa ke keselamatan atau kebahagiaan sejati, itulah yang terjadi. Marilah kita bertobat atau memperbaharui diri terus menerus demi keselamatan dan kebahagiaan kita. “Ecclesia semper reformanda est” = Gereja harus terus menerus diperbaharui, demikian kata sebuah motto. Yang dimaksudkan dengan Gereja adalah mereka atau kita semua yang percaya kepada Yesus Kristus, maka kita yang percaya kepada-Nya hendaknya senantiasa siap sedia untuk diperbaharui terus menerus alias berubah sesuai dengan kehendak Allah atau tuntutan perkembangan jaman. Ingatlah bahwa di dunia ini yang tahan lama atau abadi adalah ‘perubahan’, maka barangsiapa tidak siap berubah akan terlindas dan ketinggalan jaman. Tentu saja dari kita, orang beriman, diharapkan terjadi perubahan ke arah yang lebih positif, baik, luhur dan mulia alias lebih suci dan lebih beriman. Marilah kita mawas diri perihal tingkah laku atau cara bertindak kita, mana yang harus diperdalam dan diteguhkan dan mana yang harus ditinggalkan. Aneka macam buah hasil perkembamgan teknologi, yang tidak lain juga merupakan hasil karya manusia, mau tidak mau menuntut kita untuk berubah juga. Sadar atau tidak sarana komunikasi yang canggih seperti “HP” (hand phone) telah merubah cara hidup dan cara bertindak manusia; semoga perubahan yang terjadi baik dan menyelamatkan. Namun hendaknya sadar juga bahwa “HP” telah mempengaruhi kita menjadi kurang manusiawi atau bahkan kurang beriman.
Bagikan