| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian 22 - 28 Maret 2010

Bacaan Harian 22 - 28 Maret 2010

Senin, 22 Maret 2010: Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U).
Dan 13:1-9.15-17.19-30.33-62 (Dan 13:41c-62); Mzm 23:1-6; Yoh 8:12-20.
Yesus adalah terang dunia. Kalau kita hidup di dalam Dia, kita tidak akan berjalan di dalam kegelapan, karena kita mempunyai terang hidup. Rindu mengalami hidup yang terang? Hiduplah sungguh-sungguh dalam Dia dan andalkanlah Dia. Pantas kita renungkan: sudahkah Yesus sungguh bertakhta dan memerintah dalam hidupku?

Selasa, 23 Maret 2010: Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U).
Bil 21:4-9; Mzm 102:2-3.16-21; Yoh 8:21-30.
Yesus datang membawa keselamatan yang berasal dari Bapa. Ia ingin manusia percaya kepada-Nya dan kepada Dia yang telah mengutus-Nya. Ia juga ingin agar manusia bangkit dari dosa dan berjalan bersama-Nya, dalam untung dan malang, hidup dalam Kerajaan Allah. Dalam keadaan apa pun, marilah kita menaruh percaya pada campur tangan-Nya yang ajaib dalam hidup kita. Ia pasti menepati janji-Nya.

Rabu, 24 Maret 2010: Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U).
Dan 3:14-20.24-25.28; MT Dan 3:52-56; Yoh 8:31-42.
Firman yang telah ditaburkan kepada kita begitu sulit berakar, bertumbuh, dan berbuah. Hari ini Yesus mengingatkan kita, bahwa kita benar-benar adalah murid-Nya kalau kita hidup dalam firman-Nya. Dengan cara seperti itulah kita akan mengetahui kebenaran yang akan memerdekakan kita. Kalau kita tidak mau terus-menerus menjadi budak dosa, agaknya tak ada jalan lain: mulailah menjadi pelaku firman-Nya.

Kamis, 25 Maret 2010: Hari Raya Kabar Sukacita (P).
Yes 7:10-14 – 8:10; Mzm 40:7-11; Ibr 10:4-10; Luk 1:26-38.
Hari Raya Kabar Sukacita, yang jatuh tepat 9 bulan sebelum hari Natal, mengajak kita merenung tentang ketaatan seorang perawan sederhana yang bernama Maria. ”Jadilah padaku menurut perkatanmu itu.” Ia tidak memaksakan rencananya sendiri. Ia juga tidak bertanya tentang apa yang akan diterimanya. Dalam ketaatannya pada rencana Allah, ia berserah total untuk menjadi ’alat’ Tuhan.

Jumat, 26 Maret 2010: Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U).
Yer 20:10-13; Mzm 18:2-7; Yoh 10:31-42.
Saat ini Allah ingin bekerja untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik-Nya melalui kita yang adalah alat-alat-Nya. Dengan pekerjaan-pekerjaan baik yang kita lakukan, kita menghadirkan Allah yang penuh kasih. Kendati tidak semua orang menyambut baik pekerjaan-pekerjaan baik itu, hal itu tak perlu menyurutkan kita untuk terus melakukan kebaikan yang mendatangkan sukacita dan kebahagiaan bagi sesama.

Sabtu, 27 Maret 2010: Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U).
Yeh 37:21-28; MT Yer 31:10-12ab.13; Yoh 11:45-56.
Seperti imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, seringkali kita juga tidak siap menerima kenyataan ada orang yang lebih diterima, lebih populer, lebih mampu dari diri kita. Lalu muncullah rasa iri dan dengki. Kita lupa bahwa Kerajaan Allah tidak bisa dikalahkan; kebaikan dan kebenaran tak dapat disembunyikan. Waktu memang terus berjalan, tetapi akan tiba juga saat di mana perbuatan atas dasar iri dan dengki akan berujung pada keterpurukan yang lebih dalam.

Minggu, 28 Maret 2010: Hari Minggu Palma Mengenang Sengsara Tuhan (M). Pemberkatan daun palma dan perarakan.
Bacaan Perarakan Lukas 19:28-40.
Bacaan Ekaristi: Yes 50:4-7; Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24; Flp 2:6-11; Luk 22:14 – 23:56 (Luk 23:1-49).
Dalam kisah sengsara Yesus, kita menonton begitu banyak peran yang dimainkan oleh berbagai macam tokoh: ada ahli Taurat yang berpegang buta pada peraturan, ada imam-imam kepala yang takut posisi mereka terancam, ada Pilatus yang mau cari aman, dan ada orang banyak yang mengikuti arus dan mudah terhasut. Semuanya sepakat untuk ’menyalibkan’ Yesus. Saat ini, mungkin jadi kita juga memainkan salah satu peran itu untuk terus membuat Yesus menderita. Sikap yang bagaimanakah yang paling dominan dalam diri kita yang membuat Yesus terus tersalib?


Bagikan

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy