Rabu, 10 Maret 2010
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (Matius 5:17)
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahapengasih, tanamkanlah hukum cintakasih yang Kaubawa ke dalam hati kami. Datangkanlah Kerajaan-Mu di tengah-tengah keluarga dan masyarakat kami, agar kami dapat berbakti kepada-Mu dengan sepenuh hati dan dalam doa bersatu sebagai umat-Mu. Demi Kristus Yesus Tuhan kami. Amin.
Bacaan PertamaPembacaan dari Kitab Ulangan (4:1.5-9)"Lakukanlah ketetapan-ketetapan itu dengan setia."
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, "Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu di mata bangsa-bangsa. Begitu mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum, yang kubentangkan padamu pada hari ini? Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidup. Beritahukanlah semuanya itu kepada anak-anakmu dan kepada cucu-cucumu serta cicitmu."
Demikianlah sabda TuhanSyukur kepada Allah.Mazmur Tanggapan PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!Ayat. (Mzm 147:12-13.15-16.19-20) 1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari. Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
Bait Pengantar Injil PS. 965Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.Bacaan InjilInilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)"Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi."
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekali pun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Inilah Injil Tuhan kita!Sabda-Mu sungguh mengagumkan!Renungan
Orang akan senang jika larangan, aturan semakin sedikit. Rasanya bebas, merdeka, bisa apa saja. Benarkah demikian? Yesus tidak mengurangi Hukum Taurat, melainkan menggenapinya.
Pada bagian akhir Injil Matius, Yesus memberi jawaban atas pertanyaan orang-orang Farisi yang ditujukan kepada Yesus sehubungan dengan manakah hukum yang terutama dalam Hukum Taurat. Jawab Yesus: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." (Mat 22:37). Dengan kata lain, untuk mengasihi Tuhan Allah, tidak cukup hanya dengan akal budi saja, atau jiwa kita, atau segenap hati. Mengasihi Tuhan Allah harus dengan ketiganya: dengan hati, jiwa, dan akal budi. Itu mau mengatakan, kasihilah Tuhan Allahmu dengan keseluruhan dirimu!
Mengasihi dengan hati, bukan hanya perkara doa, meditasi, refleksi, dsb. Mengasihi dengan akal budi atau jiwa (psiche) tidak cukup hanya menambah macam-macam ilmu, bahkan tidak cukup mempelajari semua disiplin ilmu yang termasuk dalam jalur psikologi. "Dengan keseluruhan dirimu" berarti harus dengan segala usaha dan dengan kesungguhan. Jika demikian, tidak cukup menjalani aturan ini itu; taat pada aturan ini itu; hati dan keseluruhan budi hendaknya menyertai. Dengan demikian, kita tidak seperti robot-robot yang bergerak karena ada yang "memerintah", "memprogram".
Saatnya dalam keheningan ini kita melihat perilaku hidup kita bersama dengan orang lain, dengan Tuhan, dalam karya dan tanggung jawab kita. Apakah aku melakukan semua itu dengan keseluruhan diriku?
J. Kristanto, Pr
Inspirasi Batin 2010
Bagikan