Hari Biasa Pekan II Paskah
"Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga" --- Flp 2:4
Doa Renungan
Allah Bapa kami yang mahamulia, ajarilah kami memberi kesaksian atas iman Kristus yang bangkit kepada siapa saja yang bertemu kami sepanjang hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan Pertama
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkan.
Ayat. (Mzm 34:2.9.17-18.19-20)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
3. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Karena telah melihat Aku, engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:31-36)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Pernahkah kita bertemu dengan orang yang berbahasa Inggris dengan aksen Tegal? Atau orang yang berbahasa Jawa dengan aksen Betawi? Berapa sering kita bertanya kepada anak kita karena tidak memahami sebuah istilah yang dipakainya bersama teman-temannya? Berapa sering orang bertamu ke dalam biara dan segera dibuat bingung oleh istilah-istilah khas biara? Berapa sering kita secara spontan menilai orang berdasarkan kata-katanya? Bahasa kita menjadi petunjuk jelas tentang dunia kita.
Yang berasal dari dunia akan berkata-kata dalam bahasa dunia. kita yang hidup dalam dosa akan berkata-kata dalam bahasa dosa. Tidak selalu jelas, tetapi bisa dirasakan oleh orang lain. Polesan indah yang kita tempelkan pada kata-kata kita tidak akan menjadi kesaksian tentang Tuhan. Ada yang kosong dalam bahasa indah kita. Hanya kita yang lebih memilih taat kepada Tuhan akan bisa menggunakan bahasa Tuhan secara meyakinkan. Justru karena begitu meyakinkan, mungkin kita akan dilawan.
Yesus, Engkau sungguh hidup. Aku tertindas oleh dosa-dosaku. Aku lelah berkata-kata secara palsu. Tolonglah dan segarkanlah aku kembali. Amin.
Bagikan