Hari Biasa Pekan III Paskah
"Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah" --- Mat 5:8
Doa Renungan
Tuhan Allah kami, yakinkanlah kami hari ini untuk datang dan percaya kepada-Mu agar jiwa raga kami disegarkan olehnya. Semoga kami merasakan hanya cinta kasih-Mu saja yang cukup bagi perjalanan hidup kami. Berilah kami kekuatan, keberanian, dan kesungguhan hati untuk percaya kepada-Mu, supaya olehnya kami tidak merasakan kekurangan sesuatu hal pun. Dengarkanlah permohonan-permohnan umat-Mu karena Dia yang tinggal bersama Dikau dan juga bersama kami, Yesus Kristus, Tuhan kami untuk selama-lamanya. Amin.
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (8:1b-8)
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan PS 822
Ref. Pujilah Allah Alleluya, Alleluya
Ayat. (Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu!"
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia.
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil PS 963
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Setiap orang yang percaya kepada Anak, beroleh hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkannya pada akhir zaman.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:35-40)
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
“Aku datang dan pergi bukan untuk melakukan kehendak saya sendiri, melainkan kehendak dia yang mengutus aku”, inilah kebenaran yang ada. Kiranya entah dengan belajar atau bekerja kita tidak hanya demi kepentiingan sendiri untuk menjadi cerdas, beriman dan suci, tetapi dengan dan dalam kecerdasan dan iman serta kesucian yang telah kita terima selama belajar atau bekerja kita berharap dapat menjadi ‘man or woman with/for others’, berpartisipasi dalam karya penyelamatan dunia. Dengan ini kami berharap kepada siapapun yang dianugerahi aneka rahmat, keterampilan, bakat dst.. secara melimpah ruah hendaknya memfungsikan semua itu demi kebahagiaan atau keselamatan umum, bersama, bukan hanya untuk diri sendiri atau kelompok dan golongannya sendiri.
Marilah saling membantu dan mengingatkan agar kita yang berasal dari Tuhan pada waktunya ketika dipanggil Tuhan atau meninggal dunia otomatis kembali kepada Tuhan, hidup mulia di sorga. Marilah kita berusaha agar tidak ada seorangpun dari saudara-saudari kita ada yang ‘hilang’ alias hidup menyendiri, tidak bersedia berkumpul, bercakap-cakap atau bekerjasama dengan yang lain.
- “Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.”(Kis 8:4), demikian berita perihal jemaat Purba/Perdana, yang mengalami aneka penganiayaan setelah kematian Stefanus. Karena dianiaya dan diancam maka umat beriman tersebar, melarikan diri, bukan untuk bersembunyi, tetapi ‘memberitakan Injil atau Kabar Baik’, sehingga semakin banyak orang menjadi pewarta-pewarta Kabar Baik. Inilah misteri Salib, derita dan ancaman yang membangkitkan dan menggairahkan. Belajar dan bercemin pada pengalaman jemaat Purba/Perdana ini kami berharap: (1) jadikan dan hayati aneka derita dan ancaman karena kesetiaan hidup beriman atau terpanggil sebagai kesempatan emas untuk menjadi pewarta-pewarta Kabar Baik, untuk lebih berbuat baik kepada sesama dimanapun dan kapanpun, dan (2) secara khusus kepada mereka yang merasa sendirian sebagai yang beriman pada Yesus Kristus, entah di kantor/tempat kerja atau tempat tinggal, meskipun memperoleh atau menghadapi tantangan, ejekan, ancaman, dst..hendaknya tetap setia dan taat pada iman anda, jadikan kesempatan tersebut menjadi kesempatan emas untuk mempertebal dan memperteguh iman,
Semoga dengan kesetiaan dan ketaatan iman kita akan terjadi sebagaimana terjadi pada masa lalu, zaman Gereja Purba/Perdana, dimana “banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu” (Kis 8:7-8).
Semoga para penjahat bertobat, yang lumpuh dan timpang hati, jiwa dan akal budi maupun tubuhnya sembuh, sehat kembali, karena kesetiaan dan ketaatan iman kita. Ingatlah dan hayati pepatah Jawa ini “jer basuki mowo beyo” (=untuk hidup mulia, damai sejahtera harus berani berjuang dan berkorban).
Bagikan