Hari Biasa Pekan III Paskah
Yesus bersabda, "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. (Yohanes 6:35)
Doa Renungan
Tuhan Yesus, hidup-Mu memberikan kepada dunia ini kehidupan yang sesungguhnya. Semoga berkat bantuan-Mu hari ini kami makin membaktikan diri bagi sesama seperti teladan-Mu sendiri. Semoga terdorong oleh sakramen Ekaristi yang telah kami terima, menjadikan diri kami batu-batu yang hidup dan semangat yang menggelorakan kehidupan sesama kami. Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami. Amin.
Bacaan Pertama
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku.
Ayat. (Mzm 31:3-4.6.7.8)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntut dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Tetapi aku percaya kepada Tuhan, aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu.
3. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang.
Bait Pengantar Injil PS 957
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Akulah roti hidup yang turun dari surga, sabda Tuhan; Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:30-35)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Bila kita makan bersama kekasih kita di sebuah rumah makan kecil , kita mungkin mendapatkan menu yang sangat sederhana. Porsi yang tersaji pun tidak banyak. Namun demikian, daya cinta yang kuat di antara kita dengan pasangan kita membuat kita seolah-olah tidak membutuhkan banyak makanan yang istimewa. Kehadiran dekat dengan kekuatan cinta terbukti bisa memberi daya hidup. Tak ada lelah, tak ada kantuk, tak ada bosan. Bahkan hari berikutnya pun, Anda bisa merasa belum butuh makan lagi karena masih merasa kenyang oleh cinta.
Stefanus sudah dikenyangkan oleh cinta Yesus. Ia tidak membutuhkan persetujuan lain. Karena itu, ia bertahan sampai menyerahkan hidupnya demi Yesus. Orang membunuh Stefanus karena benci, tetapi jiwanya terus hidup karena cinta. Yesus menjadi baginya Roti Hidup. Tak ada lapar, tak ada haus, hanya daya hidup yang tak terpadamkan. Namun, Roti Hidup itu tidak pernah dimasukkan secara paksa. Kita sendirilah yang perlu datang kepada-Nya dan mengundang-Nya masuk untuk mengenyangkan kita dengan cinta.
Yesus, Engkau Roti Hidup. Kuserahkan hidupku ke dalam tangan-Mu. Puaskan dan penuhi aku dengan cinta-Mu yang menjadi kekuatan hidupku. Amin.
Bagikan