| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 07 Mei 2010 Jumat Pertama Dalam Bulan

Jumat, 07 Mei 2010
Jumat Pertama Dalam Bulan

Akulah roti hidup yang turun dari surga. Barangsiapa makan dari roti ini, akan hidup selama-lamanya. (Yoh 6:51-52)

Doa Untuk Para Imam

Tuhan terkasih, Bapa Pengasih.
Aku berdoa kepada-Mu, lindungilah para imam Gereja-Mu,
sebab mereka itu milik-Mu,
Biarlah hidup mereka terbakar luluh di atas altar-Mu yang suci,
sebab mereka telah disucikan dan menyucikan diri bagiMu saja.
Lindungilah mereka, sebab mereka berada d tengah dunia,
meskipun mereka bukan dari dunia ini.
Masukkanlah mereka dalam lubuk hati-Mu,
bila nikmat duniawi menggoda dan memikat mereka.
Lindungilah dan hiburlah mereka dalam saat sepi,
susah derita dan bila pengorbanan hidupmnya nampak sia-sia.
Ingatlah ya Tuhan, tak seorangpun kecuali Engkau yang menjadi pemiliknya yang sah,
Dan walaupun mereka Kauberi panggilan ilahi,
tetapi tetaplah mereka memiliki hati manusiawi, dengan segala kerapuhannya.
Maka Bapa terkasih, lindungilah mereka bagaikan biji mata-Mu
dan peliharalah mereka bagaikan hosti tanpa noda.
Semoga setiap hari pikiran, dan perbuatannya aman terjaga
dan menjadi teladan indah bagi seluruh umat-Mu.
Tuhan terkasih, sudilah memberkati mereka senantiasa.
Terpujilah Engkau yang telah memanggil dan mengutus mereka,
Terpujilah Engkau yang tetap mendampingi dan memampukan mereka.
Ya hati kudus Imam Agung Yesus, kasihanilah mereka.
Ya Hati tersuci Maria Ratu Para Imam, doakanlah mereka.
Santo Yohanes Maria Vianney, doakanlah mereka. Amin.

Doa Renungan

Allah Bapa mahapengasih, terimakasih atas hidup yang Kauanugerahkan kepada kami, terlebih atas pengakuan terhadap diri kami sebagai sahabat meski kami sering berdosa. Kami mohon ampun atas langkah laku dan tindakan kami yang seringkali tidak sesuai dengan kehendak-Mu. Hanya dengan melayani sesama, hidup akan bahagia dan menjadi layak untuk Kerajaan Surga. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (15:22-31)

"Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu.

Pada akhir sidang pemuka jemaat di Yerusalem yang membicarakan soal sunat, rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barnabas, dan Silas. Keduanya adalah orang yang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Jadi kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari pencabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat." Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka. Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 822
Ref. Pujilah Allah Alleluya, Alleluya
Ayat. (Mzm 150)
1. Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat.
2. Pujilah Allah karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat.
3. Pujilah Allah dengan tiupan sangkakala. Pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
4. Pujilah Allah dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
5. Pujilah Allah dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan.

Bait Pengantar Injil
PS 959

Ref. Alleluya
Solis: Aku menyebut kamu sahabat, sabda Tuhan, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:12-17)

"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah orang akan yang lain."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

“Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap” (Yoh 15:12-17)

Saudara-saudari terkasih, berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Mayoritas waktu dan tenaga kita setiap hari kiranya untuk ‘bepergian’ atau ‘bergerak ke sana-kemari’ entah dalam jarak jauh atau jarak dekat. Untuk apa kita pergi atau bergerak? Kiranya setiap kita pergi atau bergerak memiliki harapan atau dambaan tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari alias menghasilkan buah yang membahagiakan atau menyelamatkan. Kita pergi atau bergerak dapat karena diperintah orang lain atau karena kemauan atau keinginan sendiri. Sebagai murid-murid atau pengikut Yesus dalam setiap bepergian atau bergerak diharapkan menghasilkan buah ‘kasih’ karena kepada kita diberi perintah untuk saling mengasihi seperti Yesus telah mengasihi kita dengan ‘memberikan nyawanya’. Maka marilah kita mawas diri apakah dengan kepergian atau pergerakan kita dimanapun dan kapanpun kita semakin hidup saling mengasihi, semakin banyak kenalan berarti semakin banyak sahabat, semakin bersaudara atau bersahabat dengan siapapun juga. Semakin tambah usia berarti semakin banyak bepergian atau bergerak, maka selayaknya semakin tambah usia atau semakin tua semakin hidup saling mengasihi, semakin mempersembahkan harapan, dambaan atau cita-cita bagi keselamatan atau kesejahteraan umum/bersama. Maka mereka yang merasa lebih tua atau senior kami harapkan dapat menjadi teladan dalam hidup saling mengasihi bagi yang lebih muda atau yunior: orangtua menjadi teladan bagi anak-anaknya, guru/pendidik menjadi teladan bagi para peserta didik, pemimpin menjadi teladan bagi para anggotanya, dst… Kita semua adalah saudara atau sahabat, sama-sama ciptaan Tuhan, sama-sama mendambakan hidup damai dan sejahtera lahir dan batin, maka marilah saling memperdalam hidup saling mengasihi di antara kita tanpa pandang bulu, usia, SARA, pangkat, kedudukan, jabatan, fungsi, dst..

· “Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini” (Kis 15:28), demikian semangat dasar kebijakan para rasul dan penatua dalam menjalankan tugas pengutusan mereka atau menghayati panggilan. Semangat ini hendaknya menjadi pedoman atau acuan kita dalam cara hidup dan cara bertindak kita atau setiap kali bepergian atau bergerak. Secara khusus perkenankan di sini kami mengingatkan para orangtua maupun para pengelola sekolah/ pendidikan (kepala sekolah dan para guru) dalam mendampingi anak-anak atau para peserta didik. Hendaknya kepada anak-anak atau para peserta didik sedini mungkin dibiasakan ‘jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu’ bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadi mereka. Dengan kata lain dalam mendidik atau membina anak-anak/peserta didik kami harapkan mengikuti ‘proses’, bukan dengan budaya instant. Memang yang sangat berpengaruh dalam hal pendidikan atau pembinaan hemat saya adalah para penentu atau pengambil kebijakan yang terkait dengan kurikulum atau bahan apa saja yang hendaknya dilatihkan atau dididikkan pada anak-anak. Kami mencerimati para peserta didik pada masa kini terlalu banyak dibebani oleh aneka macam mata pelajaran, sehingga mereka tidak tahu mana yang utama atau pokok dan mana yang tambahan dan sebagai pendukung. Ilmu atau mata pelajaran yang perlu dan berlaku secara universal hemat saya adalah : bahasa, matematika, phisika, biologi (ada aneka macam bahasa, pilihlah yang perlu dan berguna bagi masa depan para peserta didik). Mata pelajaran yang lain hemat saya merupakan tambahan atau pendukung, maka kami berharap di sekolah-sekolah manapun hendaknya unggul dalam hal bahasa, matematika, phisika dan biologi. Ingat dan sadari ketika orang menguasai bahasa (banyak bahasa) maka dengan mudah ia berkomunikasi serta mempelajari aneka ilmu pengetahuan yang telah dibukukan. Kami berharap kepada para orangtua di kota-kota besar juga tidak tergerak untuk memberi aneka macam les kepada anak-anak, sehingga anak-anak tertekan, kurang gembira. Buatlah anak-anak senantiasa bergembira dan ceria dalam belajar.

Jakarta, 07 Mei 2010


Romo Ign Sumarya, SJ



Bagikan

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy