Hari Biasa Pekan V Paskah
“Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.”
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahabaik, Engkau telah memberikan perintah-Mu yang mengarah pada kehidupan agar kami jangan sampai menempuh jalan sesat. Curahkanlah roh-Mu kepada kami, agar kami dapat menyadari, bahwa hidup sejati tumbuh dari salib Putera-Mu, dan bahwa Putera-Mu telah membangunkan dunia berkat wafat dan kebangkitan-Nya. Dialah Tuhan pengantara kami. Amin.
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-6)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
Bait Pengantar Injil PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Setiap orang yang menanam menginginkan buah-buah terbaik untuk dipetik. Setiap orang yang bekerja keras menginginkan sukses sebagai hasilnya. Setiap orang ingin agar kehidupannya bermakna. Siapakah dan di manakah sumber kehidupan yang sukses dan berbuah? Ada orang yang menganggap sukses kehidupan itu ada dalam mata pencarian, karier, uang, jabatan publik, status, dan sebagainya. Ada orang yang menganggap sukses kehidupan diukur dari jabatan sebagai direktur perusahaan, jumlah mobil mewah dan perangkat lainnya, rumah yang megah dan sebagainya. Bukankah itu bersifat semu dan lahiriah semata?
Ketika Yesus berkata ”Akulah pokok anggur yang benar”, Ia menawarkan kehidupan yang sejati, kehidupan yang dilimpahi kasih Allah. Perumpamaan tentang pokok anggur merupakan suatu penggambaran yang kaya dalam masyarakat zaman itu, karena tanah Israel dikitari dengan banyak kebun anggur. Tidak mengherankan Yesaya menyebut kaum Israel sebagai ”kebun anggur Tuhan” (lih. Yes 5:7). Tuhan menumbuhkan mereka ”sebagai pokok anggur pilihan” (bdk. Yer 2:21).
Melalui Yesus, kita dijadikan kebun anggur Tuhan dan pokok anggur pilihan, yang menghasilkan kehidupan sejati. Yesus pun mengundang kita untuk tinggal di dalam Dia agar menghasilkan buah banyak, yakni kehidupan yang dilimpahi kesejatian dan kebahagiaan. Syaratnya adalah tinggal bersatu dengan Yesus.
Tuhan Yesus, Pokok Anggur Yang Sejati, dekatkanlah aku kepada-Mu agar aku senantiasa memuliakan Dikau dan menghasilkan buah-buah berlimpah bagi kemuliaan kerajaan-Mu dan bagi kesejahteraan sesama kami. Amin.
Bagikan