Pw Sp. Maria, Bunda dan Pengantara Segala Rahmat
Hari Biasa Pekan V Paskah
“Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya.”
Doa Renungan
Allah Bapa sumber segala kebajikan, kesetiaan diri adalah syarat menjadi murid-Mu. Putra-Mu telah menunjukkan kepada kami arti kesetiaan dalam pengharapan akan sebuah keselamatan. Semoga dengan merenungkan teladan-Mu tentang kesetiaan hari ini, Engkau membuka mata kami untuk senantiasa berharap kepada-Mu saja. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (16:1-10)
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku
Ayat. (Mzm 100:1-2.3.5, R:3c)
1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai.
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
Bait Pengantar Injil PS 951
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:18-21)
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Yesus berulang kali mengajarkan para murid-Nya untuk mengasihi satu sama lain. Namun, Ia juga mengingatkan mereka bahwa tidak ada jaminan cinta mereka akan dibalas dengan cinta. Sebaliknya, dunia dapat berbalik membenci mereka. Kalau demikian, para murid tidak usah bersedih sebab dunia telah membenci dan menolak Yesus terlebih dahulu. Kalau Yesus pun diperlakukan demikian, maka para murid-Nya tidak usah berharap akan mendapat perlakuan lebih baik. Itulah risiko menjadi murid atau pengikut Yesus, yakni dibenci. Menjadi murid Yesus berarti rela mengambil bagian dalam seluruh kehidupan yang telah dijalani-Nya, termasuk jalan derita-Nya.
Yesus juga mengingatkan para murid-Nya bahwa hal terburuk dalam kehidupan seorang murid—pengikut-Nya—ialah ketika dunia mengasihinya sebagai miliknya. Ketika ia menjadi milik dunia atau ketika hal-hal duniawi seperti kerakusan dan persaingan materialistis, status dan kuasa, kebencian, kemarahan, kejahatan, kekerasan, dan balas dendam menguasainya. Semuanya itu hanya menjadi belenggu-belenggu yang menjerat. Itulah tanda ia tidak dapat mencintai secara bebas dan penuh.
Peringatan Yesus ini mendorong kita untuk tetap setia menjadi milik-Nya, yakni orang-orang yang berpegang pada-Nya, yang mengikat tali kesatuan dan kasih dengan-Nya, serta yang dibimbing oleh Roh-Nya dalam seluruh jalan hidup kita.
Tuhan Yesus Kristus, bimbinglah aku agar selalu setia mengikuti jalan-Mu yang benar, yakni jalan menuju keselamatan abadi. Amin.
Bagikan