| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 29 Mei 2010 Hari Biasa Pekan VIII

Sabtu, 29 Mei 2010
Hari Biasa Pekan VIII
Sta. Teodosia dr Konstantinopel; B. Yoseph Gerard
St. Maxi (minus); Sta. Maria Anna dr Paredes


"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu..." (Mrk 11:28)

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, Engkau berkenan menggembirakan semua orang yang membuka hatinya terhadap sabda-Mu. Kami mohon, semoga daya pembebasan-Mu menguasai diri kami serta menjadikan kami orang-orang yang berkenan di hati-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Hidup peziarahan di dunia ini merupakan saat menantikan penggenapan rahmat hidup kekal pada akhir zaman. Maka, para murid hendaknya selalu hidup dalam kesucian, belas kasihan, dan rasa takut kepada Tuhan dan sesama manusia. Tuhan yang setia akan senantiasa menjaga hidup kita agar tidak tercemar dan ternoda.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Rasul Yudas (17.20b-25)


"Allah berkuasa menjaga kalian jangan sampai tersandung, dan membawa kalian penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya."

Saudara-saudaraku terkasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepadamu oleh rasul-rasul Tuhan kita Yesus Kristus. Maka bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, renggutlah mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai rasa takut kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa. Allah berkuasa menjaga kalian supaya jangan sampai tersandung. Ia membawa kalian dengan tanpa noda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya. Bagi Dia, Allah yang esa, Juruselamat kita, dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah. (2/2)
Ayat. 2/4 (Mzm 63:2.3-4.5-6; R: 2b)
1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
2. Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihatan kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup, bibirku akan memegahkan Dikau.
3. Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak-sorai, mulutku memuji-muji.

Bait Pengantar Injil PS 961
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian secara melimpah. Bersyukurlah dengan perantaraan Kristus kepada Allah Bapa kita.

Kuasa Yesus berasal dari Allah. Namun Yesus tidak mau menjawab pertanyaan orang-orang Yahudi karena ketidakpercayaan mereka. Jawaban ‘tidak tahu’ menjadi senjata untuk membela diri dari kebenaran sabda dan tindakan Yesus. Mereka lupa bahwa Kebenaran (Yesus) adalah kuasa yang tertinggi.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (11:27-33)


"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?"

Beberapa waktu sesudah mengusir para pedagang dari halaman Bait Allah, Yesus dan murid-murid-Nya tiba kembali di Yerusalem. Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Mereka bertanya kepada Yesus, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?” Yesus menjawab mereka, “Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepada kalian. Jawablah Aku, dan Aku akan mengatakan dengan kuasa mana Kulakukan hal-hal itu. Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia? Jawablah!” Mereka memperbincangkannya seraya berkata, “Jikalau kita katakan ‘Dari Allah’, Ia akan berkata, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepadanya? Tetapi, masakan kita katakan ‘Dari Manusia’.” Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi. Maka mereka menjawab kepada Yesus, “Kami tidak tahu.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Jikalau demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian, dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Ada aksi, ada reaksi. Tindakan mulia seseorang tidak selalu dapat diterima dengan baik oleh orang-orang lain, apalagi mereka yang merasa diri mempunyai kuasa dan kewenangan. Tindakan tegas Yesus yang membersihkan Bait Allah dari para pedagang, menimbulkan reaksi imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan kaum tua-tua. Mereka merasa mempunyai otoritas dalam pengaturan Bait Allah. Tindakan Yesus yang dianggap sepihak menyinggung otoritas mereka. Mereka seperti kebakaran jenggot. Lalu, mereka mempertanyakan otoritas Yesus dengan maksud untuk menjerat Dia, mempersalahkan Dia di hadapan publik, dan dengan demikian, mereka mempunyai alasan untuk menangkap Dia.

Pertanyaan pancingan dari mereka ditanggapi Yesus dengan pertanyaan lain tentang baptisan Yohanes untuk mengungkap motivasi mereka yang sebenarnya. Pertanyaan Yesus justru membuat mereka terjebak dalam posisi sulit dan rasa serba salah. Kalau mereka menjawab baptisan Yohanes dari surga, mereka akan dipersalahkan karena tidak percaya; kalau mereka menjawab dari manusia, mereka takut akan orang banyak yang mengakui kepopuleran Yohanes. Jalan yang mereka anggap paling baik adalah menjawab: ”Kami tidak tahu.” Yesus pun tidak meladeni pertanyaan mereka tentang otoritas-Nya.

Ada orang yang kadang kala memancing kita dengan pertanyaan—bukan untuk mencari kebenaran, tetapi untuk menjebak dalam kesalahan. Yesus mengajarkan kita untuk berani mencari kebenaran.

Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk selalu mencari kebenaran-Mu; hindarkanlah aku dari upaya mencari kesalahan orang lain. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian & Ruah


Bagikan

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy