| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 01 Juni 2010 Pw. St. Yustinus, Martir

Selasa, 01 Juni 2010
Pw. St. Yustinus, Martir
St. Simeon; St. Yohanes Storey

"Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur" (Mrk 12:14)

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahakuasa, Yesus Putra-Mu terkasih mengajak kami untuk mengikuti-Nya tanpa menengok apa yang telah lalu. Buatlah kami pantas bagi kerajaan-Mu, sehingga kami bersedia dan dengan setia mengikuti panggilan-Mu serta melaksanakan sabda-Mu. Dialah Tuhan pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Apa artinya menjadi sabar? Sabar bukan sekedar rela menanti saatnya tiba. Sabar adalah sikap iman, keyakinan bahwa Tuhan yang dinantikan saat ini telah hadir. Ia hadir dalam anugerah kesempatan. Kesempatan sesuatu yang sangat berharga. Sebab, dalam kesempatan kita dapat mempersiapkan diri hingga pantas menyambut kedatangan-Nya.

Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (3:12-15a.17-18)

"Kita menantikan langit dan bumi yang baru."

Saudara-saudara terkasih, kalian menantikan dan berusaha mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan lebur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji Allah, kita menantikan langit dan bumi yang baru, tempat terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku terkasih, seraya menantikan semuanya ini, haruslah kalian berusaha supaya kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, serta dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat. Saudara-saudaraku terkasih, kalian telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah! Jangan sampai kalian terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan sampai kehilangan peganganmu yang teguh. Tetapi hendaklah kalian bertumbuh dalam kasih karunia dan semakin mengenal Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Terpujilah Dia. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:2.3-4.10.14.16)
1. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, sebelum bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari sediakala sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
2. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
3. Masa hidup kami tujuh puluh tahun, atau jika kuat, delapan puluh tahun, tetapi isinya hanyalah kesukaran dan penderitaan; begitu cepat mereka lewat dan kami hanyut lenyap.
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu, biarlah anak cucu mereka menyaksikan semarak-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita.

Orang yang tidak takut kepada siapa pun, tidak mencari muka, dan dengan jujur mengikuti jalan Allah, tidak menghindar dari kebenaran. Kebenaran acapkali memintanya untuk rela tunduk dengan rendah hati pada kewajiban yang menyelamatkan. Seperti Yesus, kita dapat mencontoh sikap terpuji ini. Maka, keinginan untuk memberikan hak sesama dengan baik dan memberikan hak Allah dengan setia, hendaknya menjadi doa kita senantiasa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:13-17)

"Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah."

13 Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. 14Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?" 15 Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!" 16 Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar."17 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Pada tahun 2009, Pemerintah Republik Indonesia memberlakukan sunset policy—terkait urusan pembayaran dan pelaporan pajak untuk rakyat—di dalam Gereja Katolik terjadi diskusi menarik. Diskusinya seputar persoalan apakah para imam (pastor) harus mempunyai NPWP dan membayar pajak atau tidak? Bagaimana dengan paroki-paroki? Apakah paroki-paroki harus ber-NPWP atau tidak?

Dasar dari diskusi itu adalah tekad untuk menjadi warga negara yang baik. Sebagai warga negara yang baik, para imam—meskipun nyatanya pada umumnya tidak memiliki penghasilan selain uang saku yang diterima—maupun paroki-paroki diharapkan memenuhi apa yang menjadi kebijakan pemerintah! Maka, persoalannya bukan tentang boleh atau tidak, melainkan komitmen menjadi warga negara yang baik!

Yesus mengajak kita menjadi warga negara yang baik dengan memberikan hak kaisar. Yesus pun menjadi warga negara yang baik pada zaman-Nya. Ia membayar pajak sebagaimana diwajibkan oleh pihak-pihak terkait. ”Memberikan kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah” harus ditempatkan dalam konteks kasih dan keadilan. Yang penting adalah ”waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh” dalam iman akan Yesus Kristus (bdk. 2Ptr 3:17–18).

Ya Allah, semoga aku dapat menghayati citra dan jati diriku sebagai yang segambar dengan-Mu melalui keadilan dan kasih yang kuwujudkan dalam hidupku sehari-hari, kini dan sepanjang masa. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian & Ruah



Bagikan

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy