Hari Biasa Pekan V Paskah
“Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu” (Yoh 14:27)
Doa Renungan
Bacaan Pertama
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (14:19-28)
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13ab.21)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:27-31a)
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Siapa yang tidak menginginkan suatu kehidupan yang penuh damai, ketenangan, dan kebahagiaan? Sering kali kita merasa gelisah, takut, bimbang, dan merasa tidak damai dalam kehidupan karena ancaman perang, konflik, kekerasan, perseteruan, iri hati, dendam, dan sebagainya. Belum hilang dari ingatan kita, konflik-konflik sosial yang melanda sejumlah daerah, yang mengakibatkan tidak hanya kerugian material yang besar, tetapi juga ribuan korban manusia. Masyarakat pun dihinggapi rasa was-was, takut, gelisah, dan tidak tenteram. Dalam istilah penginjil, semuanya itu adalah ulah ”penguasa dunia ini”, yang di hadapan Yesus tidak berkuasa sedikit pun. Suatu situasi teror yang menakutkan hanya dapat dihadapi dengan iman dan rekonsiliasi yang tulus.
Ketika Yesus akan meninggalkan murid-murid-Nya, Ia tahu bahwa mereka dihinggapi ketakutan dan kebingungan. Dalam wejangan perpisahan-Nya, Ia menganugerahkan hadiah istimewa berupa damai (shalom). ”Damai sejahtera Kuberikan kepadamu.” Ia juga menenteramkan hati mereka yang gelisah. ”Janganlah gelisah dan gentar hatimu!”
Damai yang ditinggalkan oleh Yesus bukanlah sekadar absensi perang, kekerasan, atau gangguan. Damai-Nya mengandung hal-hal positif dan jauh lebih mendalam serta bersifat abadi dan menetap. Itulah kedamaian batiniah yang berasal dari suatu keyakinan bahwa Allah beserta umat-Nya; damai yang mengalir dari relasi dengan Dia; damai yang mengatasi segala ketakutan dan kebimbangan. Kuasa maut sekalipun tidak mampu mengambilnya.
Warta damai dan sukacita inilah yang juga disampaikan oleh Paulus dan Barnabas sebagai perbuatan kasih Allah di kota-kota yang mereka datangi. Biarpun mereka ditentang dan dianiaya, tetapi mereka tetap bertekun dalam iman. Hasilnya ialah pintu bagi bangsa-bangsa lain—bagi semua orang—dibuka kepada iman.
Tuhan Yesus Kristus, hadirlah selalu dengan damai sejahtera-Mu agar aku terhalau dari segala ketakutan, kebimbangan, dan ketidaktenteraman. Amin.
Bagikan