| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 24 Mei 2010 Hari Biasa Pekan VIII

Senin, 24 Mei 2010
Hari Biasa Pekan VIII

"Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah." (Mrk 10:27)

Doa Renungan

Ya Bapa yang mahakudus, terimakasih atas kasih karunia yang kami rasakan hingga saat ini. Sabda-Mu hari ini menyapa kami, agar kami memiliki semangat kemiskinan. Kami sadar hanya Engkaulah harta yang paling berharga bagi kami. Anugerahkanlah kami rahmat kekudusan agar dapat hidup dengan bijak dan sederhana, serta semakin mengandalkan Engkau. Demi Yesus Kristus Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:3-9)

"Sekalipun kalian tidak melihat Kristus, namun kamu mengasihi-Nya. Kalian percaya dan bergembira karena sukacita yang tak terkatakan."

Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus! Berkat rahmat-Nya yang besar kita telah dilahirkan kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. Kita lahir untuk hidup penuh harapan dan untuk memperoleh warisan yang tak dapat binasa, yang tak dapat cemar dan tak dapat layu yang tersimpan di surga bagi kalian. Kuasa Allah telah memelihara kalian karena iman sementara kalian menantikan keselamatan yang telah tersedia yang akan dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kalian harus berdukacita sejenak, oleh berbagai-bagai pencobaan. Semuanya itu dimaksudkan untuk membuktikan kemurnian iman kalian yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kalian memperoleh puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Sekalipun kalian belum pernah melihat Dia, namun kalian mengasihi-Nya. Kalian percaya kepada Dia, sekalipun kalian sekarang tidak melihat-Nya. Kalian bergembira karena sukacita yang mulia dan tidak terkatakan, karena kalian telah mencapai tujuan iman, yaitu keselamatan jiwa kalian.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selama-lamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.5-6.9.10c)
1. Kita bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya. Kekuatan perbuatan-Nya Ia tunjukkan kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.
3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya. Kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Ia akan disanjung sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil PS 956
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Yesus Kristus telah menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya. (2Kor 8:9)

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:17-27)

"Juallah apa yang kaumiliki, dan ikutlah Aku."

Pada suatu hari Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Yesus berkata kepadanya, “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain Allah! Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!” Kata orang itu kepada Yesus, “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya, “Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari, dan ikutilah Aku.” Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyaklah hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi, “Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Para murid semakin gempar dan berkata seorang kepada yang lain, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin!”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Di manakah kita sesungguhnya menemukan kebahagiaan dan keamanan hidup? Banyak jawaban yang dapat kita berikan. Dalam Injil, seorang muda—yang memiliki segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh dunia—mendekati Yesus karena ia merasa masih ada sesuatu yang kurang. Ia menginginkan damai dan kebahagiaan yang tidak dapat dibeli dengan uang. Jawaban yang diterima dari Yesus di luar dugaannya, yakni pergi menjual segala harta miliknya lalu memberikan semuanya itu kepada orang-orang miskin supaya ia dapat beroleh harta di surga. Itulah syarat untuk mengikuti Dia. Harta yang ditawarkan Yesus tidak lapuk dan tidak akan dicuri orang lain. Dialah satu-satunya harta yang benar dan abadi.

Yesus menantang kita untuk tidak memiliki hati yang posesif. ”Di mana hartamu berada di situ juga hatimu.” Sekalipun miskin, tetapi hati dan kelakuan harus bersih. ”Lebih baik orang miskin yang bersih kelakuannya daripada orang yang berliku-liku jalannya, sekalipun ia kaya” (Ams 28:6). Ia mengajarkan kepada kita paradoks kehidupan, yakni kita kehilangan apa yang kita simpan dan memperoleh apa yang kita berikan. Dengan memberi, kita mendapat secara berkelimpahan. Dengan demikian, kita diajak untuk hidup dalam pengharapan akan ”Menerima bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga” (1Ptr 1:4).

Tuhan Yesus Kristus, dalam kehidupan ini arahkanlah aku pada harta rohani yang tidak akan musnah, yaitu Engkau sendiri, pokok keselamatan abadi. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Bagikan

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy