Kamis, 01 Juli 2010
Hari Biasa Pekan XIII
Harun, Imam Agung; St. Oliver Plunkett; St. Teodorikus
"...di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"... (Mat 9:6)
Doa Renungan
Allah Bapa di surga, dengan berbagai cara, semua orang berusaha mengungkapkan kasihnya kepada-Mu. Di samping usaha kami sendiri, tentu kuasa Roh Kudus-Mu yang memampukan kami untuk dapat mengenal Engkau lebih baik. Biarlah Roh-Mu bekerja lebih lagi dalam diri banyak orang ya Tuhan, sehingga semakin banyak orang yang memperoleh keselamatan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Kitab Amos (7:10-17)
Hari Biasa Pekan XIII
Harun, Imam Agung; St. Oliver Plunkett; St. Teodorikus
"...di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"... (Mat 9:6)
Doa Renungan
Allah Bapa di surga, dengan berbagai cara, semua orang berusaha mengungkapkan kasihnya kepada-Mu. Di samping usaha kami sendiri, tentu kuasa Roh Kudus-Mu yang memampukan kami untuk dapat mengenal Engkau lebih baik. Biarlah Roh-Mu bekerja lebih lagi dalam diri banyak orang ya Tuhan, sehingga semakin banyak orang yang memperoleh keselamatan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Kitab Amos (7:10-17)
Sekali peristiwa, Amazia, imam di Betel, menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan: "Amos telah mengadakan persepakatan melawan tuanku di tengah-tengah kaum Israel; negeri ini tidak dapat lagi menahan segala perkataannya. Sebab beginilah dikatakan Amos: Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan." Lalu berkatalah Amazia kepada Amos: "Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan." Jawab Amos kepada Amazia: "Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel. Maka sekarang, dengarlah firman TUHAN! Engkau berkata: Janganlah bernubuat menentang Israel, dan janganlah ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak. Sebab itu beginilah firman TUHAN: Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang; tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur, engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = f, 2/4, PS 853
Ref.
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan dari madu tetesan dari sarang lebah.
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:1-8)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = f, 2/4, PS 853
Ref.
Ayat. (Mzm 9:8.9.10.11; R:10)_____ ___ _____ ______ _____ _____
1. 2 | 3 1 2 3 | 2 . 2 2 3 4 | 3 1 2 3 | 2 .1 | 1 . ||
Sab-da- Mu ya Tu - han, a- da- lah Roh dan ke- hi -dup - an
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan dari madu tetesan dari sarang lebah.
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:1-8)
"Mereka memuliakan Allah karena telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia."
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Maka berkatalah beberapa ahli Taurat dalam hatinya, "Ia menghujat Allah!" Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah, mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni' atau mengatakan, 'Bangunlah dan berjalanlah'? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa," lalu berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itu pun bangun, lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberi kuasa demikian besar kepada manusia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kapan orang mengalami pendamaian dengan Allah? Menjelang Natal dan Paskah, orang Katolik diajak untuk mempersiapkan diri dengan menerima Sakramen Tobat. Sakramen ini merupakan Sakramen pendamaian diri dengan Allah, selanjutnya pendamaian dengan sesama. Dosa-dosa dan kelemahan diampuni; manusia mengalami belas kasih dan rahmat. Itulah ”mukjizat” agar manusia menjadi utuh, menjadi ciptaan baru.
Yesus tahu betul kerinduan manusia akan hal yang terdalam itu. Itulah mengapa kepada si lumpuh ia berkata: ”Dosamu sudah diampuni.” Yesus mau ”menyembuhkan penyakit” yang melumpuhkan hidup manusia, yaitu dosa. Yesus tidak sekadar menyembuhkan sakit jasmani, bahkan memulihkan kembali hubungan manusia dengan Allah. Yesus ingin agar manusia ”selamat”.
Memang, hanya Allah yang dapat mengampuni dosa. Kalau Yesus mengampuni, maka itu berarti Dia adalah Allah. Mengampuni orang lain sering kali berat dan sulit, tetapi bukannya mustahil. Pengampunan dan mengampuni orang lain bisa dimohon dari Allah. Kalau manusia dapat mengampuni berarti ia telah melakukan tindakan Ilahi: tidak sekadar memberi sesuatu benda/barang, tetapi memberi ampun.
Tuhan Yesus, Penyembuh dan Pengampun sejati, ampunilah aku orang berdosa ini. Ajarilah aku mengampuni sesama yang bersalah kepadaku. Amin.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kapan orang mengalami pendamaian dengan Allah? Menjelang Natal dan Paskah, orang Katolik diajak untuk mempersiapkan diri dengan menerima Sakramen Tobat. Sakramen ini merupakan Sakramen pendamaian diri dengan Allah, selanjutnya pendamaian dengan sesama. Dosa-dosa dan kelemahan diampuni; manusia mengalami belas kasih dan rahmat. Itulah ”mukjizat” agar manusia menjadi utuh, menjadi ciptaan baru.
Yesus tahu betul kerinduan manusia akan hal yang terdalam itu. Itulah mengapa kepada si lumpuh ia berkata: ”Dosamu sudah diampuni.” Yesus mau ”menyembuhkan penyakit” yang melumpuhkan hidup manusia, yaitu dosa. Yesus tidak sekadar menyembuhkan sakit jasmani, bahkan memulihkan kembali hubungan manusia dengan Allah. Yesus ingin agar manusia ”selamat”.
Memang, hanya Allah yang dapat mengampuni dosa. Kalau Yesus mengampuni, maka itu berarti Dia adalah Allah. Mengampuni orang lain sering kali berat dan sulit, tetapi bukannya mustahil. Pengampunan dan mengampuni orang lain bisa dimohon dari Allah. Kalau manusia dapat mengampuni berarti ia telah melakukan tindakan Ilahi: tidak sekadar memberi sesuatu benda/barang, tetapi memberi ampun.
Tuhan Yesus, Penyembuh dan Pengampun sejati, ampunilah aku orang berdosa ini. Ajarilah aku mengampuni sesama yang bersalah kepadaku. Amin.
Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian
Bagikan