Sabtu, 12 Juni 2010 Pw. Hati Tersuci SP Maria

Sabtu, 12 Juni 2010
Pw. Hati Tersuci SP Maria

Janganlah khawatir akan hal-hal duniawi. Tuhan telah memikirkannya bagi kita dan Ia akan menetapkan yang baik bagi kita. Yang perlu kita lakukan terlebih dahulu adalah mewartakan Kerajaan Allah.

Doa Renungan

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, kami bersyukur kepada-Mu atas Bunda Maria, Bunda Yesus Putra-Mu yang telah mengajari kami untuk melaksanakan kehendak-Mu dengan lembut dan rendah hati. Semoga keteguhan hatinya dalam memegang prinsip menguatkan kami dan kelembutan hatinya menyinari hati kami untuk dapat melayani kebutuhan sesama dengan murah hati, sehingga semakin banyak orang merasa gembira karena dihargai dan disapa sebagai pribadi. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami untuk selama-lamanya. Amin.

Panggilan kenabian Elisa nampak indah dan damai. Namun yang dilakukan Elisa bukan berarti tanpa pengurbanan. Ia menyembelih lembunya, meninggalkan pekerjaan dan orang tuanya. Bagaimana ia bisa melakukannya? Elisa pulang, dengan tetap mengingat apa yang dilakukan Tuhan melalui perjumpaannya dengan Elia.

Pembacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (19:19-21)

"Elisa bersiap-siap lalu mengikuti Elia."

Pada suatu ketika pergilah Elia menemui Elisa, putra Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya. Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: "Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau." Jawabnya kepadanya: "Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu. Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do=g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku!” Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku. Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak sorai, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.

Yesus, Sang Sabda ingin mengembalikan dan menyembuhkan kembali arti kesungguhan kata-kata. Bila orang dapat berpegang pada kebenaran kata “ya” atau “tidak”, sumpah tidak diperlukan lagi. Sebab itu, mari kita memperdalam dan menghargai nilai hidup kita dengan meningkatkan semangat kejujuran!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:33-37)


"Aku berkata kepadamu, jangan sekali-kali bersumpah."

Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Dewasa ini, menjadi orang jujur itu sangat sulit! Bahkan, orang takut bertindak jujur karena kejujuran bisa menghancurkan hidup seseorang. Itulah sebabnya terdapat ungkapan peyoratif, ”Orang jujur hancur, orang benar terkapar!”

Namun, sebagai murid-murid Yesus, tidak ada kata untuk menjadi lemah apalagi kendur dalam hal kejujuran. Mengatakan tidak bila memang tidak, dan mengatakan ya bila memang ya, adalah tantangan untuk bersikap jujur di hadapan Allah dan sesama. Tidak ada tawar-menawar untuk itu.
Lebih dalam dari sekadar bersikap jujur, ternyata kejujuran merupakan selangkah menuju tahapan melawan kekuatan jahat. Sebab, ketidakjujuran adalah kekuatan setan. Itulah yang dimaksudkan Yesus saat mengatakan: ”Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Mat5:37). Kita berada di pihak mana?

Ya Yesus, buatlah aku menjadi orang yang jujur di hadapan-Mu. Curahkanlah juga rahmat-Mu agar aku kuat menghadapi dunia yang membenci kejujuran ini. Amin.


Ruah & Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy