| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 28 Juni 2010 Pw S. Ireneus, Usk Martir

Senin, 28 Juni 2010
Pw S. Ireneus, Usk Martir

Doa Renungan

Tuhan, Engkaulah tujuan dan arah kehidupan kami. Hari ini Engkau meminta kami semua untuk mengikuti-Mu dan melakukan semua perintah untuk mencintai dengan tulus hati. Bantulah kami hari ini dan seterusnya untuk mengikuti perintah-Mu dan melakukan apa yang baik bagi siapa saja yang kami jumpai. Dengan demikian semakin banyaklah orang yang memperoleh sapaan keselamatan yang datang dari pada-Mu. Amin.

Dari zaman kuno sampai sekarang, penindasan, pemerasan dan perlakuan curang dan tidak adil muncul dari keserakahan sekelumit orang yang menutup diri pada suara kebenaran. Menarik juga, bahwa hal semacam ini sering terjadi pada waktu kemakmuran sedang dialami. Tampilnya Amos menandai bahwa Tuhan tidak tinggal diam dalam situasi tersebut. Melalui nabi-Nya Tuhan menyuarakan peringatan dan pembelaan-Nya bagi mereka yang tertindas.

Pembacaan dari Nubuat Amos (2:6-10.13-16)

"Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu."

Beginilah sabda Tuhan, “Karena tiga perbuatan jahat Israel , bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku. Sebab mereka telah menjual orang benar untuk mendapatkan uang, dan orang miskin karena sepasang kasut. Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara. Anak dan ayah pergi menjamah perempuan muda yang sama, sehingga melanggar kekudusan nama-Ku. Mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka. Padahal Akulah yang memusnahkan orang Amori dari depan mereka; orang-orang Amori yang tingginya seperti pohon aras dan kuat seperti pohon tarbantin. Akulah yang menuntun kalian keluar dari tanah Mesir, dan memimpin kalian empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kalian menduduki negeri orang Amori. Sesungguhnya Aku akan mengguncangkan tempat kalian berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum. Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tak dapat melarikan diri. Pemegang panah tak dapat bertahan, orang yang cepat kaki takkan terluput, dan penunggang kuda tak dapat meluputkan diri. Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah.
Ayat. (Mzm 50:16bc-17.18-19.20-21.22-23)
1. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
2. Jika melihat pencuri, engkau berkawan dengan dia! Engkau bergaul dengan orang berzinah. Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.
3. Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu, engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.
4. Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah; waspadalah, jangan sampai Aku menerkam, dan tidak ada yang melepaskan. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan. Alleluya.

Kemiskinan sukarela karena perutusan (bukan karena terpaksa oleh situasi) menjadi kesaksian yang kuat dalam pewartaan Yesus. Di zaman modern ini perlu makin dicari dan ditunjukkan secara jelas nilai kemiskinan itu. Kemiskinan tidak hanya berarti tidak punya apa-apa, namun juga secara kongkret menjadi tanda dan harapan bagi mereka yang miskin dan dijauhi dalam kehidupan. Apa usaha kita sebagai murid Kristus?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:18-22)

"Ikutlah Aku."

Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus. Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya, “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata kepada-Nya, “Ikutilah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal kata radikal. Kata ini sebetulnya sangat netral dan mengungkapkan kesungguhan yang positif bila itu dihayati dengan baik. Kata radikal berasal dari bahasa Latin radix yang berarti akar. Maka, radikal berarti seakar-akarnya, dalam arti sangat mendasar dan mendalam.

Iman dalam arti tertentu memerlukan sikap radikal untuk menghayatinya. Namun, radikalitas iman tidak dalam arti destruktif terhadap pihak lain, melainkan dalam arti konstruktif. Yesus pun menghayati hidup-Nya secara radikal sehingga seluruh hidup-Nya dipersembahkan untuk mewartakan Kerajaan Allah.

Yesus juga memanggil kita untuk mengimani-Nya secara radikal, sehingga tidak ada satu hal lain pun yang boleh menghalangi iman kita kepada-Nya. Secara radikal hal itu diungkapkan untuk menjawab orang yang mau mengikuti-Nya, tetapi masih berpikir tentang rencana penguburan ayahnya. Jawaban Yesus radikal: Biarlah orang mati menguburkan orang-orang mati!

Ya Yesus, semoga aku memiliki iman yang radikal, yang membuat hidupku semakin berserah kepada-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.


Ruah & Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian


Bagikan

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy