Pesta Santo Yakobus, Rasul
"Barangsiapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanamu." (Mat 20:28)
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahaagung, karena lebih baik berlindung kepada-Mu daripada mengandalkan kekuatan kami sendiri, maka kami menghadap Engkau dan mohon sabda-Mu. Semoga sabda-Mu itu memenuhi kami dengan Roh Kudus, yang membuat hidup kami subur akan kebaikan tanpa pamrih demi Yesus Al Masih, yang hidup di tengah-tengah kami. Sebab Dialah Tuhan pengantara kami kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Paulus dalam penderitaannya menghidupkan kembali dalam dirinya apa yang telah dialami oleh Yesus sendiri. Penderitaannya telah menjadi tanda dan sarana untuk melayani umatnya. Ia hidup karena iman akan Yesus dan harapan akan kuasa kebangkitan-Nya.
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (4:7-15)
"Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami."
Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit, kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini. Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, "Aku percaya, sebab itu aku berbicara." Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.7; Ul: lh.3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Ibu Yakobus dan Yohanes meminta supaya Yesus menempatkan kedua anaknya di sisi kiri dan kanan Yesus kelak dalam kerajaan-Nya. Namun Yesus menegaskan bahwa hanya Bapalah yang akan menempatkan siapa yang mempunyai hak untuk itu. Murid yang sesungguhnya harus menjadi seorang hamba dari semuanya, sebagaimana halnya Yesus sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.7; Ul: lh.3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Ibu Yakobus dan Yohanes meminta supaya Yesus menempatkan kedua anaknya di sisi kiri dan kanan Yesus kelak dalam kerajaan-Nya. Namun Yesus menegaskan bahwa hanya Bapalah yang akan menempatkan siapa yang mempunyai hak untuk itu. Murid yang sesungguhnya harus menjadi seorang hamba dari semuanya, sebagaimana halnya Yesus sendiri.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:20-28)
"Cawan-Ku akan kamu minum"
Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Kata Yesus, "Apa yang kaukehendaki?" Jawab ibu itu, "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi Yesus menjawab, "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya, "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka, "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, "Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Yakobus adalah rasul yang istimewa. Ia - bersama Petrus, Andreas, dan Yohanes - termasuk orang-orang yang perama dipanggil oleh Yesus (Mrk 1:19 dst). Dalam daftar kedua belas rasul, ia juga menempati urutan depan (Mrk 3:16-18). Ia juga merupakan salah satu dari tiga rasul yang dibawa oleh Yesus untuk mengalami kemuliaan Yesus di atas gunung (Mrk 9:2). Mengenai tempat istimewa yang dimiliki oleh Yakobus di antara para rasul, hal itu dapat dibaca juga misalnya Mrk 1:29; 5:37.40; 13:3; 14:33.
Santo Yakobus memiliki adik, Santo Yohanes, yang kita kenal dekat dan dikasihi Tuhan Yesus. Kedua orang itu adalah anak-anak Zebedeus, sebuah keluarga nelayan. Ketika mereka mengikuti Yesus, kedua orangnya sangat mendukung. Bahkan ibu mereka menghadap Yesus untuk memohon agar kedua anaknya besok boleh menjadi orang-orang kepercayaan Yesus. Tampaknya mereka membayangkan bahwa Yesus akan menjadi tokoh besar dan penting di masyarakat Yahudi, berkedudukan tinggi, sehingga anak-anaknya bisa ikut nebeng.
Tanggapan Yesus ternyata berbeda dari yang mereka harapkan, "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta". Namun Yesus menawarkan kemungkinan: "Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?" Bagi Yakobus dan Yohanes, maksud kata-kata "minum cawan" itu kiranya tidak jelas. Mereka memang menjawab: "Kami dapat". Akan tetapi keduanya pasti membutuhkan waktu yang lama dan berbeda untuk memahaminya. Yakobus memerlukan waktu lebih pendek. Ia akhirnya dibunuh sebagai martir dalam usia muda pada pemerintahan Herodes Agripa. Yohanes mengolahnya dalam masa yang panjang karena konon kabarnya ia menjadi rasul yang tidak dimartir. Tuhan memberi banyak waktu pada Yohanes untuk mengolah sabda Tuhan. Melalui surat-surat dan Injilnya Yohanes menerangkan kepada kita apa yang dipahami dan dihayatinya tentang kasih Allah kepada kita dalam Kristus.
Kitab suci kita sama. Kita mendengarkan perikop yang sama dari teks KS hari ini. Kita membaca atau renungan yang sama. Namun bukankah penangkapan dan pemahaman kita satu sama lain atas sabda Tuhan dan renungan ini berbeda-beda? Pengolahan kita atas sabda Tuhan yang sama pun berbeda. Dan Tuhan memang memiliki rencana yang tidak sama atas kita masing-masing!
Kepada manusia yang lemah, Tuhan menitipkan harta rohani yang berharga. Dalam kelemahan manusia, kuasa Tuhan menjadi semakin nyata. Walaupun kita lemah dan memiliki banyak keterbatasan, kita boleh berharap seperti harapan Yakobus, Yohanes, dan ibu mereka untuk duduk bersama Tuhan dalam kerajaan-Nya. Tentu saja, bukan diri kita yang menentukan terpenuhi atau tidaknya harapan itu, melainkan Bapa yang di surga. Bagi siapa posisi itu akan diberikan Bapa? Kitab Suci menampilkan syarat-syaratnya.
Yesus berbicara tentang kesanggupan untuk meminum cawan. Cawan itu adalah hidup sebagai hamba dan pelayan, mengorbankan diri demi penebusan dan keselamatan banyak orang. Wujud dari kesanggupan minum cawan dijabarkan oleh Paulus dalam suratnya kepada umat di Efesus. Kita harus rendah hati, lemah lembut, sabar, saling membantu, serta memelihara kesatuan Roh. Konsekuensi dari cawan itu adalah aneka penderitaan, tekanan, dan ancaman, sebagaimana dikisahkan Paulus dalam suratnya kepada umat di Korintus. Apakah kita memiliki harapan untuk duduk bersama Allah dalam kerajaan-Nya? Sanggupkah kita meminum cawan iman dan hidup kita?
Tuhan, cawan itu sudah mulai kuminum dalam kehidupanku saat ini, tetapi aku kurang setia menjalaninya. Ajarilah aku untuk setia, seperti Engkau yang setia agar harapanku untuk duduk bersama-Mu dalam keselamatan kekal dapat terpenuhi. Amin.
RUAH, IB, ZB
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Yakobus adalah rasul yang istimewa. Ia - bersama Petrus, Andreas, dan Yohanes - termasuk orang-orang yang perama dipanggil oleh Yesus (Mrk 1:19 dst). Dalam daftar kedua belas rasul, ia juga menempati urutan depan (Mrk 3:16-18). Ia juga merupakan salah satu dari tiga rasul yang dibawa oleh Yesus untuk mengalami kemuliaan Yesus di atas gunung (Mrk 9:2). Mengenai tempat istimewa yang dimiliki oleh Yakobus di antara para rasul, hal itu dapat dibaca juga misalnya Mrk 1:29; 5:37.40; 13:3; 14:33.
Santo Yakobus memiliki adik, Santo Yohanes, yang kita kenal dekat dan dikasihi Tuhan Yesus. Kedua orang itu adalah anak-anak Zebedeus, sebuah keluarga nelayan. Ketika mereka mengikuti Yesus, kedua orangnya sangat mendukung. Bahkan ibu mereka menghadap Yesus untuk memohon agar kedua anaknya besok boleh menjadi orang-orang kepercayaan Yesus. Tampaknya mereka membayangkan bahwa Yesus akan menjadi tokoh besar dan penting di masyarakat Yahudi, berkedudukan tinggi, sehingga anak-anaknya bisa ikut nebeng.
Tanggapan Yesus ternyata berbeda dari yang mereka harapkan, "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta". Namun Yesus menawarkan kemungkinan: "Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?" Bagi Yakobus dan Yohanes, maksud kata-kata "minum cawan" itu kiranya tidak jelas. Mereka memang menjawab: "Kami dapat". Akan tetapi keduanya pasti membutuhkan waktu yang lama dan berbeda untuk memahaminya. Yakobus memerlukan waktu lebih pendek. Ia akhirnya dibunuh sebagai martir dalam usia muda pada pemerintahan Herodes Agripa. Yohanes mengolahnya dalam masa yang panjang karena konon kabarnya ia menjadi rasul yang tidak dimartir. Tuhan memberi banyak waktu pada Yohanes untuk mengolah sabda Tuhan. Melalui surat-surat dan Injilnya Yohanes menerangkan kepada kita apa yang dipahami dan dihayatinya tentang kasih Allah kepada kita dalam Kristus.
Kitab suci kita sama. Kita mendengarkan perikop yang sama dari teks KS hari ini. Kita membaca atau renungan yang sama. Namun bukankah penangkapan dan pemahaman kita satu sama lain atas sabda Tuhan dan renungan ini berbeda-beda? Pengolahan kita atas sabda Tuhan yang sama pun berbeda. Dan Tuhan memang memiliki rencana yang tidak sama atas kita masing-masing!
Kepada manusia yang lemah, Tuhan menitipkan harta rohani yang berharga. Dalam kelemahan manusia, kuasa Tuhan menjadi semakin nyata. Walaupun kita lemah dan memiliki banyak keterbatasan, kita boleh berharap seperti harapan Yakobus, Yohanes, dan ibu mereka untuk duduk bersama Tuhan dalam kerajaan-Nya. Tentu saja, bukan diri kita yang menentukan terpenuhi atau tidaknya harapan itu, melainkan Bapa yang di surga. Bagi siapa posisi itu akan diberikan Bapa? Kitab Suci menampilkan syarat-syaratnya.
Yesus berbicara tentang kesanggupan untuk meminum cawan. Cawan itu adalah hidup sebagai hamba dan pelayan, mengorbankan diri demi penebusan dan keselamatan banyak orang. Wujud dari kesanggupan minum cawan dijabarkan oleh Paulus dalam suratnya kepada umat di Efesus. Kita harus rendah hati, lemah lembut, sabar, saling membantu, serta memelihara kesatuan Roh. Konsekuensi dari cawan itu adalah aneka penderitaan, tekanan, dan ancaman, sebagaimana dikisahkan Paulus dalam suratnya kepada umat di Korintus. Apakah kita memiliki harapan untuk duduk bersama Allah dalam kerajaan-Nya? Sanggupkah kita meminum cawan iman dan hidup kita?
Tuhan, cawan itu sudah mulai kuminum dalam kehidupanku saat ini, tetapi aku kurang setia menjalaninya. Ajarilah aku untuk setia, seperti Engkau yang setia agar harapanku untuk duduk bersama-Mu dalam keselamatan kekal dapat terpenuhi. Amin.
RUAH, IB, ZB
Bagikan