Hari Biasa Pekan XVI
Sta. Agnes; St. Augurius dan Eulogius; St. Laurensius dr Brindisi
"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (Mat 13:9)
Doa Renungan
Allah Bapa kami yang maharahim, semoga telinga dan mata kami Kaubuka untuk menyadari, betapa pentingnya saling mengasihi dan berbagi bersama. Tolonglah kami untuk saling berbagi beban yang ringan, sebab kami semua adalah saudara dan saudari satu sama lain, dan Engkaulah Tuhan kami, selama-lamanya. Amin.
Pembacaan dari Kitab Yeremia (1:1.4-10)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17; Ul: lh.6a)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
Bait Pengantar Injil do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:1-9)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Apakah syarat-syarat agar benih Sabda Tuhan dapat tumbuh dan menghasilkan buah? Sekurang-kurangnya ada tiga. Pertama, ada penabur benih yang rajin menaburkan. Kedua, ada benih unggul yang memiliki daya juang untuk hidup. Ketiga, lingkungan atau situasi tanah agar benih tadi dapat berakar, mendapat cahaya, dan air yang cukup.
Sang Penabur pertama dan terutama adalah Yesus sendiri. Ia mengajar dan mewartakan kabar gembira. Kemudian, para murid dan mereka yang dipanggil dan diutus untuk melakukan hal yang sama seperti Yesus, Sang Penabur. Mereka ini mewartakan Kristus sambil menantikan kebangkitan bersama Dia. Kita pun dapat menjadi penabur benih, bila kita menjadi saksi-Nya dan mewartakan Dia melalui teladan hidup kita.
Untuk menjadi penabur, kita perlu terlebih dahulu menjadi lahan yang subur, tempat Sabda Tuhan tumbuh dan menghasilkan buah-buah kebaikan. Dibutuhkan proses dan usaha yang tiada henti untuk itu sebab kita tidak tahu kapan Sang Penabur datang. Salah satu kebiasaan yang perlu ditanamkan dalam keseharian adalah membaca atau mendengarkan Sabda Tuhan. Untuk bisa mendengarkan dengan baik diperlukan ketekunan dan keterbukaan hati.
Tuhan Yesus, jadikanlah aku penabur Sabda-Mu. Bukalah hatiku untuk menjadi tempat subur bagi Sabda-Mu. Amin.
Bagikan