Sabtu, 10 Juli 2010
Hari Biasa Pekan XIV
Sta. Veronika Yuliani; Sta. Rufina dan Secunda; St. Olaf II; St. Felisitas; St. Eric IX
Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga." (Mat 10:32-33)
Doa Renungan
Allah Bapa, kebenaran-Mu tak tersangkal dan tak dapat ditutupi. Bantulah aku hari ini untuk menemukan kebenaran-Mu dan mengakuinya di hadapan dunia. Jadikanlah aku saksi-Mu yang setia. Berilah kekuatan untuk menyangkal diriku dan dunia serta mengakui kebenaran-Mu di hadapan sesama. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (6:1-8)
Dalam tahun wafatnya Raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas tahta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi bait suci. Para Serafim ada di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutup muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutup kaki, dan dua sayap untuk melayang-layang. Mereka berseru seorang kepada yang lain, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu, dan rumah itu pun penuhlah dengan asap. Lalu aku berkata, “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini orang yang berbibir najis, dan aku tinggal di tengah bangsa yang berbibir najis, namun mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan semesta alam.” Tetapi seorang dari para Serafim itu terbang mendapatkan daku. Di tangannya ada bara api, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya pada mulutku serta berkata, “Lihat, bara ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.” Lalu aku mendengar suara Tuhan bersabda, “Siapakah yang akan Kuutus? Dan siapakah yang akan pergi atas nama-Ku?” Maka aku menjawab, “Inilah aku, utuslah aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = g, 4/4, PS 837
Ref. Tuhan rajaku, agunglah nama-Mu. Alam raya dan makhluk-Mu kagum memandang-Mu.
Ayat. (Mzm 93:1ab.1c-2.5;R:1a)
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, Tuhan adalah Raja, dan kekuatan ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dan kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh, ya Tuhan yang abadi. Bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan, sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil do = es, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah kalian, kalau dicacimaki demi Yesus Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:24-33)
Hari Biasa Pekan XIV
Sta. Veronika Yuliani; Sta. Rufina dan Secunda; St. Olaf II; St. Felisitas; St. Eric IX
Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga." (Mat 10:32-33)
Doa Renungan
Allah Bapa, kebenaran-Mu tak tersangkal dan tak dapat ditutupi. Bantulah aku hari ini untuk menemukan kebenaran-Mu dan mengakuinya di hadapan dunia. Jadikanlah aku saksi-Mu yang setia. Berilah kekuatan untuk menyangkal diriku dan dunia serta mengakui kebenaran-Mu di hadapan sesama. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (6:1-8)
Dalam tahun wafatnya Raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas tahta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi bait suci. Para Serafim ada di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutup muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutup kaki, dan dua sayap untuk melayang-layang. Mereka berseru seorang kepada yang lain, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu, dan rumah itu pun penuhlah dengan asap. Lalu aku berkata, “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini orang yang berbibir najis, dan aku tinggal di tengah bangsa yang berbibir najis, namun mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan semesta alam.” Tetapi seorang dari para Serafim itu terbang mendapatkan daku. Di tangannya ada bara api, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya pada mulutku serta berkata, “Lihat, bara ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.” Lalu aku mendengar suara Tuhan bersabda, “Siapakah yang akan Kuutus? Dan siapakah yang akan pergi atas nama-Ku?” Maka aku menjawab, “Inilah aku, utuslah aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = g, 4/4, PS 837
Ref. Tuhan rajaku, agunglah nama-Mu. Alam raya dan makhluk-Mu kagum memandang-Mu.
Ayat. (Mzm 93:1ab.1c-2.5;R:1a)
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, Tuhan adalah Raja, dan kekuatan ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dan kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh, ya Tuhan yang abadi. Bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan, sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil do = es, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah kalian, kalau dicacimaki demi Yesus Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:24-33)
"Janganlah takut kepada mereka yang membunuh badan."
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Seorang murid tidak melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya. Cukuplah bagi seorang murid, jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba, jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kalian takut kepada mereka yang memusuhimu, karena tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi, yang takkan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah dalam terang. Dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah dari atas atap rumah. Dan janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutilah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor? Namun tak seekor pun akan jatuh tanpa kehendak Bapamu. Dan kalian, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung. Sebab itu janganlah kalian takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit. Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, dia akan Kuakui juga di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, dia akan Kusangkal di hadapan Bapa-Ku yang di surga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Siapa yang tidak pernah merasa takut? Rasanya setiap orang memiliki ketakutannya sendiri-sendiri. Ada yang takut ketinggian, kegelapan, tikus, ataupun serangga. Ada juga ketakutan yang wajar terjadi bila tiba-tiba ada bencana. Ada ketakutan yang membuat orang lebih waspada dan berjuang untuk mengatasi, misalnya: ketakutan akan terjadi pencurian atau takut gagal dalam ujian.
Pesan yang dibawa Yesus adalah ”Jangan kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa”. Ketakutan itu sendiri tidak akan membinasakan. Bencana dan orang jahat hanya membunuh raga, tetapi tidak membunuh jiwa. Yesus mengajak para murid untuk bersikap takut akan Allah, artinya: takwa, taat, dan setia melaksanakan perintah Allah.
Ketaatan kepada Allah menjadi dasar bagi kehidupan ini. Allah akan menyediakan segala sesuatu, termasuk makan, sandang, dan papan. Dengan setia pada Allah berarti terjamin hidup sesudah hidup di dunia ini. Itulah pesan utama dalam Kitab Suci, yaitu ”Jangan takut”. Allah adalah Bapa yang murah hati. Allah memilih dan memberdayakan orang-orang jujur yang berani mengakui kelemahan dan kerapuhan diri.
Tuhan, terima kasih atas anugerah hidup. Ajarilah aku untuk setia kepada-Mu. Amin.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Siapa yang tidak pernah merasa takut? Rasanya setiap orang memiliki ketakutannya sendiri-sendiri. Ada yang takut ketinggian, kegelapan, tikus, ataupun serangga. Ada juga ketakutan yang wajar terjadi bila tiba-tiba ada bencana. Ada ketakutan yang membuat orang lebih waspada dan berjuang untuk mengatasi, misalnya: ketakutan akan terjadi pencurian atau takut gagal dalam ujian.
Pesan yang dibawa Yesus adalah ”Jangan kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa”. Ketakutan itu sendiri tidak akan membinasakan. Bencana dan orang jahat hanya membunuh raga, tetapi tidak membunuh jiwa. Yesus mengajak para murid untuk bersikap takut akan Allah, artinya: takwa, taat, dan setia melaksanakan perintah Allah.
Ketaatan kepada Allah menjadi dasar bagi kehidupan ini. Allah akan menyediakan segala sesuatu, termasuk makan, sandang, dan papan. Dengan setia pada Allah berarti terjamin hidup sesudah hidup di dunia ini. Itulah pesan utama dalam Kitab Suci, yaitu ”Jangan takut”. Allah adalah Bapa yang murah hati. Allah memilih dan memberdayakan orang-orang jujur yang berani mengakui kelemahan dan kerapuhan diri.
Tuhan, terima kasih atas anugerah hidup. Ajarilah aku untuk setia kepada-Mu. Amin.
Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian
Bagikan