| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 20 Juli 2010 Hari Biasa Pekan XVI

Selasa, 20 Juli 2010
Hari Biasa Pekan XVI
Elia, Nabi; Sta. Margaretha dr Antiokhia; St. Vinsent Kaun

Saat Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, seseorang mengatakan kepada-Nya bahwa ibu dan saudara-saudara-Nya ada di luar dan ingin berjumpa dengan Dia. Yesus menggunakan kesempatan itu untuk menunjukkan karya pelayanan-Nya untuk semua umat manusia. Karena setiap orang yang melakukan kehendak Bapa, dialah saudara, saudari dan ibu bagi-Nya.

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu atas kepercayaan yang telah Kau berikan pada kami. Semoga kami dapat setia menjaga panggilan dan melaksanakan tugas perutusan. Hadirlah di sini, terangilah hati kami, agar sabda kehidupan-Mu meresap dalam hati kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)

"Kiranya Engkau menunjukkan kasih setia-Mu"

Ya Tuhan, gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri, yang terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka makan rumput di Basan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir, perlihatkanlah kepada kami keajaiban-keajaiban! Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham seperti yang telah Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:2-4.5-6.7-8)
1. Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya Tuhan, telah memulihkan keadaan Yakub. Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.
2. Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami. Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?
3. Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!

Bait Pengantar Injil do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya. (Yoh 14:23)

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:46-50)

"Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku."

Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau." Tetapi Yesus menjawab kepadanya, "Siapakah ibu-Ku? Dan siapakah saudara-saudara-Ku?" Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Siapakah saudara-saudara Yesus? Yesus punya saudara dari pihak ibu-Nya, meskipun nama mereka tidak disebutkan. Ada lagi saudara dari kaum keluarga-Nya. Karena Yesus berasal dari keluarga, ia menjalin relasi baik dengan saudara-saudara dari ibu dan bapak. Tidak heran bahwa saudara-saudara-Nya pun mengakui Yesus dan ingin berjumpa dengan Dia.

Kalau Yesus bertanya siapakah saudara-saudara-Ku dan menunjukkan kepada murid-murid bahwa yang menjadi saudara-Nya adalah siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Nya, maka tidak berarti ia menolak ibu dan saudara-saudara-Nya. Yesus memperluas relasi persaudaraan. Ia merangkul setiap orang yang melakukan kehendak Bapa. Bagi Yesus, saudara tidak hanya mereka yang memiliki hubungan darah, tetapi kesatuan iman dan berbuat baik. Bukankah orang Yahudi pun mengakui bahwa mereka anak Abraham? Yesus lebih jauh lagi menunjukkan setiap orang adalah satu saudara dalam Allah Bapa.

Dengan sudut pandang yang baru ini, kita memiliki banyak saudara, bahkan bersaudara dengan setiap orang. Sebab, yang menjadi saudara tidak hanya dibatasi pada hubungan darah, teman satu agama, atas golongan, melainkan kepada siapa pun yang mencari dan merindukan Tuhan serta melaksanakan perintah-Nya.

Tuhan Yesus, aku bersyukur Engkau mau menjadi saudaraku. Ajarilah kami bersaudara dengan semua orang. Amin.


Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

Bagikan

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy