Hari Biasa Pekan XVII
B. Maria Magdalena Martinengo; B. Titus Brandsma; St. Pantaleon; St. Aurelius dan Sta. Natalia
Yesus menjawab pertanyaan murid-murid-Nya tentang perumpamaan lalang di ladang. Anak Manusia sebagai petani, yang menaburkan benih baik. Musuh yang menaburkan benih lalang adalah iblis. Pada akhir zaman, Anak Manusia akan mengutus para malaikat-Nya untuk mencampakkan para penjahat ke dapur api, sedangkan orang-orang benar yang percaya seperti matahari akan masuk ke dalam Kerajaan Bapa.
Doa Renungan
Ya Tuhan, Engkau menghendaki sabda-Mu ditaburkan bagaikan biji gandum di ladang, yang menghasilkan buah yang baik. Ajarilah kami untuk selalu memelihara rahmat yang Engkau berikan kepada kami. Semoga rahmat itu kami gunakan pada hari ini untuk menaburkan benih-benih yang baik sesuai dengan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang segala masa.
Pembacaan dari Kitab Nabi Yeremia (14:17-22)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kemuliaan nama-Mu, lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
Ayat. (Mzm 79:8,9,11,13; R: 9bc)
1. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang kami; kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemah kami.
2. Tolonglah kami, ya Allah penyelamat kami, demi kemuliaan nama-Mu! Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
3. Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran lengan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh!
4. Maka kami ini, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu, akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian untuk-Mu turun-temurun.
Bait Pengantar Injil la = e, 4/4, PS 958
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:36-43)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Gambaran tentang akhir zaman dan pengadilan terakhir menyeramkan, bukan? Akan ada pengadilan pada akhir zaman. Orang-orang yang melakukan kejahatan akan dilemparkan ke dalam ”dapur api”. Gambaran yang menakutkan itu mengajak kita untuk bersikap takut akan Allah, atau takwa kepada-Nya. Dengan sikap takwa berarti menjauhkan diri dari sikap masa bodoh. Manusia diajak untuk berbuat baik, menggunakan seluruh indra dan kemampuan demi memuliakan Tuhan.
Ajakan Yesus juga terkesan keras: ”Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar” (Mat 13:43b). Manusia diajak untuk memakai indranya sebagaimana dianugerahkan oleh Tuhan. Telinga dipakai sebaik-baiknya untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan melaksanakannya. Untuk mendengarkan, manusia perlu memberi perhatian—mendengar dengan hati.
Dalam hidup beriman selalu ada dua sisi. Di satu sisi, mengimani Allah yang mengadili dan dapat menghukum, Allah yang perlu ditakuti—dihormati dan disegani—agar manusia tidak sembrono dan berbuat jahat. Di sisi lain, mengimani Allah Yang Mahabaik dan penuh belas kasih, yang mengundang para pendosa untuk berani datang mendekat, memohon berkat pengampunan-Nya. Artinya, orang itu tidak hanya mengharapkan belas kasih Allah semata , tetapi juga dituntut untuk menantidan menghormati Allah.
Tuhan Yesus, tuntunlah aku agar kelak aku layak menjadi salah seorang yang bercahaya seperti matahari dalam kerajaan Bapa-Mu. Amin.
Bagikan