Hari Biasa Pekan XIX
St. Hippolitus, Mrt.; St. Innosensius XI, Paus; St. Pontianus, Paus; St. Maximus
“Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.” --- Matius 19: 5
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahapengasih, kami datang ke hadapan-Mu memanjatkan puji dan terimakasih karena perlindungan-Mu terhadap kami sepanjang malam yang telah lalu. Melalui sabda-Mu hari ini buatlah kami menjadi setia dengan pilihan hidup kami, entah dalam hidup berkeluarga maupun hidup selibat. Bimbing kami juga agar setia dalam setiap usaha dan karya kami di masyarakat. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Kitab Yehezkiel (16:59-63)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakuasa, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu."
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sambutlah pewartaan ini sebagai sabda Allah, bukan sebagai perkataan manusia
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:3-12)
Renungan
Begitu mudahkah orang menceraikan suami/istrinya? Yesus menjawab pertanyaan ini dengan ajakan untuk melihat maksud dan tujuan Allah menciptakan laki-laki dan perempuan. Ikatan perkawinan yang sesuai dengan rencana Allah tidak boleh diceraikan manusia. Suami/istri begitu mudah meninggalkan istri/suaminya dengan beribu macam alasan, misalnya kehambaran cinta dan perhatian dalam hidup berkeluarga, gaya hidup hedonis, kenikmatan sesaat yang membuat orang berselingkuh, dan beribu macam alasan yang sifatnya rasional maupun emosional belaka. Di manakah komitmen janji setia yang pernah diucapkan? Ada yang mengatakan, ”Buat hidup setia kalau hidup menderita? Bukankah kita diciptakan untuk hidup bahagia?”
Begitu sering kebahagiaan itu diartikan sebagai kenikmatan (pleasure) dan ketiadaan penderitaan. Namun, kita tahu dari hidup Yesus bahwa cinta sejati menuntut pengorbanan dan tiada pengorbanan tanpa penderitaan.
Begitu kompleks permasalahan dan tantangan hidup berkeluarga dewasa ini. Kita semua butuh dukungan satu sama lain. Di saat-saat seperti ini Tuhan mengarahkan kita pada awal dari semua komitmen kita dan Dia menjadi kekuatan kita di saat-saat kehambaran cinta melanda keluarga kita.
Tuhan, sumber segala cinta, ajarilah aku agar tetap setia dalam menjaga dan memelihara komitmen yang aku buat. Sadarkanlah diriku bahwa cinta sejati itu selalu menuntut pengorbanan. Amin.
Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian