Pw. Sta. Monika
Sta. Emma; St. Cyrilus dr Alexandria
Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. (Mat 1:25)
Doa Renungan
Tuhan Yesus, ajarilah kami hari ini membuka mata, telinga, pikiran, serta hati kami lebar-lebar, agar kami menemukan Engkau yang bersabda dan hadir dalam kehidupan sehari-hari. Semoga melalui saudara-saudara dan alam semesta yang Kauciptakan, kami dapat menemukan dan mengakui kehadiran-Mu. Sertailah kami dalam tugas dan karya kami hari ini. Engkau yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin.
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1:17-25)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833
Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Ayat. (Mzm. 33:1-2,4-5,10ab,11; R:22)
1. Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, dalam Tuhan! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa; tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:1-13)
Renungan
Apakah tujuan hidup ini? Apa yang harus kita lakukan agar kita mencapai tujuan itu? Lewat perumpamaan ini Yesus mengajarkan kepada kita bahwa di pengujung kehidupan kita di dunia yang fana ini kita akan menyambut kedatangan mempelai laki-laki. Dari kita dituntut suatu sikap yang bijaksana. Kebijaksanaan selalu ada hubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengetahui arah dan tujuan hidupnya serta bagaimana dia harus bekerja keras menuju kepada pencapaian tujuan tersebut.
Kebodohan adalah lawan dari kebijaksanaan. Kebodohan dalam bahasa Injil sama sekali tidak ada hubungannya dengan ketidakberpendidikan, tetapi suatu gaya hidup yang tak punya arah dan tujuan dan ketidaktahuan bagaimana mengisi hari-hari hidupnya dengan persiapan yang pantas menuju pada arah dan tujuan yang benar.
Kita terkadang bertingkah seolah-olah kita hidup kekal di bumi ini. Banyak dari kita yang bodoh atau pura-pura bodoh dan tidak peduli dengan akhir hidup kita; kita tidak peduli dengan kedatangan mempelai laki-laki yang harus disongsong dengan sukacita dan penuh kesiagaan. Sebagai orang beriman, hendaknya kita selalu sadar bahwa kita diciptakan bukan saja untuk menikmati hidup di bumi ini, tetapi juga untuk menikmati sukacita hidup bersama Dia di dalam kerajaan-Nya kelak.
Tuhan, sadarkanlah aku selalu akan arah hidup yang benar dan berilah ketekunan serta kebijaksanaan untuk menelusurinya berkat dorongan rahmat-Mu. Amin.