Hari Biasa Pekan XVIII
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan segenap kekuatanmu!
Doa Renungan
Tuhan, kami mau membuka dan menjalani hidup kami hari ini dengan memohon berkat-Mu yang adalah sumber iman dan kepercayaan kami. Ajarilah kami beriman dan siap sedia mendengarkan dan melaksanakan iman kami itu dalam kehidupan ini. Semoga lewat iman itu kami dapat melakukan banyak hal yang baik dan berguna bagi perkembangan iman di tengah-tengah masyarakat kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Kitab Habakuk (1:12-2:4)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang mencari Engkau tidak Kautinggalkan, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 9:8-9,10-11,12-13)
1. Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya, takhta-Nya didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman. Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
2. Demikianlah Tuhan adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan. Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya Tuhan.
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, yang bersemayam di Sion, beritakanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, sebab Dia, yang membalas penumpahan darah, ingat kepada orang yang tertindas; teriak mereka tidaklah dilupakan-Nya.
Bait Pengantar Injil do=bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:14-20)
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakan-Nya
U. Sabda-Mu adalah jalan kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Para rasul gagal menyembuhkan anak yang sakit ayan. Yesus tampaknya kecewa dengan para murid-Nya. ”Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu?” Walau Dia kecewa dengan para murid-Nya Yesus tidak kehilangan fokus atas apa yang sedang dihadapinya, yaitu seorang anak yang sakit ayan yang membutuhkan penyembuhan. Dengan keras Yesus menegur setan itu dan keluarlah setan dari dalam diri anak itu sehingga anak itu sembuh. Yesus tidak pernah lunak dengan setan. Dia selalu mengambil sikap yang tegas. Dia menunjukkan kepedulian dan cinta-Nya kepada anak yang sakit ayan itu.
Seperti para Rasul, kita pun terkadang kecewa kalau kita gagal dalam doa. Kita hendaknya mengambil sikap yang tegas dan sungguh yakin akan terlaksananya kehendak Allah dalam diri orang yang kita doakan. Kalaupun doa kita tidak membawa kesembuhan bagi yang kita doakan, Tuhan selalu mempunyai cara tersendiri agar kehendak-Nya selalu terjadi. Kalau memang kita tidak mampu karena lemahnya iman kita dalam berdoa demi kesembuhan orang itu, serahkanlah pada Yesus yang saat itu juga hadir untuk mengusir segala sesuatu yang menghalangi daya dan kuasa Allah untuk bekerja dalam diri orang yang sakit.
Tuhan, kuatkanlah imanku, iman akan daya dan kuasa-Mu yang membebaskan dan menyembuhkan. Jadikanlah aku sebagai alat pembawa kasih dan penyembuhan-Mu kepada sesama. Amin..
Bagikan