| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 16 September 2010 Pw. St. Kornelius, Paus dan Siprianus, UskMrt

Kamis, 16 September 2010
Pw. St. Kornelius, Paus dan Siprianus, UskMrt

Si pencemooh mencari hikmat, tetapi sia-sia. Sedangkan bagi orang berpengertian, pengetahuan mudah diperoleh -- Amsal 14:6

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, baharuilah selalu diri kami berkat Roh Kudus yang Kaucurahkan. Berilah kami rahmat untuk menerima kehadiran Putra-Mu dalam hidup kami sehingga dapat meneladan Dia dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dan tantangan dalam hidup. Dengan demikian menjadi nyata bahwa kami adalah murid Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Surat Rasul Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:1-11)

"Begitulah kami mengajar dan begitu pulalah kamu mengimani."

Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu? Kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 118:1-2,16ab-17,28)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan!" Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.
3. Allahku Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meninggikan Engkau.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:36-50)
"Dosanya yang banyak telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih."

Pada suatu ketika seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, "Seandainya Dia ini nabi, mestinya Ia tahu, bahwa wanita ini adalah orang yang berdosa." Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon, "Katakanlah, Guru." "Ada dua orang yang berutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka utang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara mereka akan lebih mengasihi dia?" Jawab Simon, "Aku sangka, yang mendapat penghapusan utang lebih banyak!" Kata Yesus kepadanya, "Betul pendapatmu itu!" Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata kepada Simon, "Engkau melihat wanita ini? Aku masuk ke dalam rumahmu, namun engkau tidak memberi Aku air untuk membasuh kaki-Ku; tetapi wanita ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi ia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu, 'Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit pula ia berbuat kasih!" Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, "Dosamu telah diampuni." Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam hati, "Siapakah Dia ini, maka Ia dapat mengampuni dosa?" Tetapi Yesus berkata kepada wanita itu, "Imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah dengan selamat!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Dengan merendahkan diri dan bahkan wafat di salib Yesus menebus dosa manusia. Dengan semangat rendah hati dan berserah kepada kasih karunia Allah, Paulus mewartakan kabar gembira tentang Yesus sehingga banyak orang menjadi percaya dan bertobat. Pengampunan terjadi karena belas kasih Allah atas sikap rendah hati manusia.

Sikap rendah hati yang penuh pasrah diri kepada kasih Allah ditampilkan Injil dalam diri seorang wanita berdosa. Tanpa sungkan, malu, dan tidak peduli terhadap tatapan mata atau anggapan orang, dia datang kepada Yesus. Di kaki Yesus, wanita itu berlinang air mata, menangisi dosa-dosanya. Dengan rambut yang menjadi mahkota dirinya dia menyeka air matanya, seolah di hadapan Yesus dia mengesampingkan harga dirinya. Dia mengurapi kaki Yesus dengan minyak wangi yang mahal, mengungkapkan kasih dan penghormatan dirinya terhadap Yesus. Dosanya yang banyak telah diampuni karena wanita itu berbuat kasih. Demikian sikap Yesus terhadap wanita itu. Bagaimana dengan kita yang juga banyak melakukan dosa, apakah kita memiliki kerendahan hati untuk datang kepada Yesus dan berbuat kasih sebagai tanda tobat kita?

Yesus sumber pengampunanku, aku tersungkur di bawah kaki-Mu untuk memohon kerahiman-Mu atas dosa-dosaku. Rengkuhlah diriku dalam kasih-Mu agar aku pun mampu berbuat kasih lebih banyak lagi dalam hidupku. Amin.

Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy