Mikael, yang berarti 'Siapakah yang sama dengan Allah?' adalah malaikat agung Allah dan panglima bala tentara surga. Dalam iman Kristen, Mikael dikenal sebagai pembela kaum beriman menghadapi serangan musuh. Cerita-cerita klasik tentang malaikat agung Mikael umumnya bersumber pada Kitab Wahyu Yohanes yang menggambarkan pertentangan antara Yang Baik dan yang jahat. Dalam Wahyunya, Yohanes menulis: "Mikael bersama malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di surga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama dengan malaikat-malaikatnya" (Why 12:7-9).
Gabriel berarti "Kekuatan Allah". Dalam tradisi Kristen malaikat agung ini dikenal sebagai pembawa kabar gembira dari Tuhan kepada manusia. Peranannya sebagai pelayan dan utusan Allah sudah dikenal umat Allah semenjak masa Perjanjian Lama, namun peran terbesarnya ada dalam Perjanjian Baru. Ia adalah pembawa kabar gembira dari Allah kepada Zakarias dan terutama kepada Maria, sang dara murni yang terpilih: 'Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazareth, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria' (Luk 1:26-38).
Rafael berarti 'Obat Tuhan", 'Tabib Allah' atau 'Tuhan Menyembuhkan'. Kisah terkenal mengenai malaikat Rafael sebagai 'Tabib Allah' terdapat dalam Kitab Tobit 4-12. Di sana Rafael tampil sebagai teman seperjalanan Tobia ke negeri Media, dan sebagai malaikat Tuhan yang diutus untuk menyembuhkan Tobias dari kebutaannya, dan untuk membebaskan Sara, puteri Raguel, dari gangguan roh jahat. Kepada Tobit, Rafael memperkenalkan diri: 'Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan Tuhan yang mulia. Jangan takut, damai sejahtera dengan kamu. Pujilah Allah selama-lamanya! Waktu aku ada dengan kamu, maka bukan karena kerelaanku sendirilah terjadi demikian, melainkan karena kehendak Allah. Maka pujilah Dia seumur hidup, bernyanyilah kepada-Nya!' (Tob 12:16-18).
Mungkin di zaman sekarang ini orang sulit mempercayai keberadaan dari para malaikat ini, namun apa yang tidak dapat dirasa, tidak dapat diraba, dan tidak dapat dilihat belum tentu berarti tidak ada, bukan? Setidaknya, kita bisa memahami peran mereka sebagai perwujudan cinta Allah kepada kita, para manusia.
Kehadiran Mikael menunjukkan bahwa Allah melindungi manusia dari godaan setan. Meski orang-orang Kristen yang sudah dibaptis sebenarnya sudah menang berkat Darah Kristus dan Sabda Ilahi, namun setan tetap mau menjatuhkan manusia di hadapan Tuhan, menjauhkannya dari Tuhan, Sang Sumber hidup abadi. Gabriel, menjadi utusan Allah untuk menyampaikan kepada manusia berita keselamatan dari Allah. Ia mewujudkan kehendak Allah yang ingin memberi penerangan ilahi kepada manusia sehingga terbuka akan karya-karya-Nya. Dan Rafael sebagai tabib Allah mewujudkan kuasa dan kasih menyembuhkan dari Allah kepada manusia.
RUAH