Hari Biasa Pekan XXIII
St. Protus dan Hyasintus;
B. Yohanes Gabriel Perboyre, Martir.
Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah -- 1Kor 15:51
Doa Renungan
Allah Bapa kami di dalam surga, syukur atas hari baru yang kami terima ini. Sungguh indah kalau kami juga boleh mendengarkan Sabda-Mu. Resapkanlah Sabda-Mu yang akan kami baca ya Tuhan, agar menjadi sumber kekuatan untuk melayani dan melakukan aktivitas pekerjaan kami hari ini dengan baik. Dengan demikian semuanya menjadi pujian bagi kemuliaan-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 10:14-22a)
U. Syukur kepada Allah.
Ref. Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 116:12-13.17-18)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebajikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan,
2. Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan, akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya,
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Orang yang mengasihi Aku akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Yesus mengajak kita untuk melihat persoalan yang kita hadapi dari pokok atau sumbernya. Hal itulah yang menentukan apa yang akan muncul selanjutnya. Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik. Dari pokok anggur orang akan memetik buah anggur. Karenanya barangsiapa yang hatinya melekat pada Kristus, akan menghasilkan kasih seperti yang dikehendaki-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:43-49)
Renungan
Kehidupan di tengah dunia tidak akan pernah lepas dari badai dan terpaan topan tantangan serta godaan. Banyak orang yang tergerus, bahkan hancur hidupnya oleh karena semua tantangan itu. Dengan mudah orang menjadi putus asa dan menikmati keterpurukannya. Semua itu terjadi karena dasar hidupnya tidak kokoh. Mereka membangun hidupnya seperti di atas pasir sehingga dengan mudah tergerus oleh tantangan zaman.
Bila iman dan doa hanya di bibir dan kita tidak melaksanakan perintah Tuhan, bila hati kita tidak terpaut seutuhnya kepada Allah, bagaimana mungkin dasar hidup kita menjadi kuat. Semua itu menjadikan diri kita berdiri di atas fondasi hidup yang rapuh. Kondisi tersebut tidak akan memberi harapan bahwa dari hidup kita akan dihasilkan buah-buah rahmat Allah. Mendengarkan ajaran Tuhan dan melakukannya dalam hidup sehari-hari serta hati yang hanya terarah pada Tuhan menjadi fondasi yang kokoh. Kekuatan fondasi hidup bukanlah untuk menghilangkan persoalan hidup, melainkan untuk tetap bertahan menghadapi segala tantangan kehidupan. Bagaimana Anda sendiri mendasarkan hidup ini?
Ya Tuhan, kuatkanlah dasar hidupku. Aku ingin selalu mendengarkan Sabda-Mu dan melaksanakannya dalam hidupku. Aku hendak memperjuangkan hidupku bersama rahmat-Mu agar dari hidupku, kuhasilkan buah-buah rahmat-Mu. Amin.