Senin, 18 Oktober: Pesta St. Lukas, Penginjil (M).
2Tim 4:10-17b; Mzm 145:10-13ab.17-18; Luk 10:1-9.
Dari tahun ke tahun, umat Katolik di negara kita kian bertambah. Namun, panggilan menjadi imam kian menurun. Maka, selain terus-menerus berdoa supaya Tuhan menyuburkan panggilan menjadi imam, kita sendiri sebagai murid Tuhan harus ikut terlibat dalam karya dan pelayanan untuk mengembangkan Kerajaan Allah. Keterlibatan kaum awam semakin dibutuhkan untuk ikut bekerja bagi Kerajaan Allah.
Selasa, 19 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Ef 2:12-22; Mzm 85:9ab-14; Luk 12:35-38.
Berjaga-jaga berarti semakin memperkuat diri dengan iman yang dalam, harapan yang pasti, dan cinta yang ikhlas. Itu semua akan menjadi perisai yang dapat membuat kita bertahan dalam cobaan dan godaan, yang kemudian mengantar kita pada kehidupan yang berkelimpahan.
Rabu, 20 Oktober:Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Ef 3:2-12; MT Yes 12:2-3.4bcd-6; Luk 12:39-48
Kewaspadaan berarti sikap selalu sadar diri, tidak hanyut dan terlena dengan arus dunia sekeliling. Berbekal dengan kewaspadaan, kita tahu apa yang harus kita buat di tengah cobaan dan godaan dunia. Untuk selalu waspada, kita perlu punya waktu hening: menatap diri, berkomunikasi dengan-Nya, menemukan langkah sesuai kehendak-Nya.
Kamis, 21 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Ef 3:14-21; Mzm 33:1-2.4-5.11-12.18-19; Luk 12:49-53.
Yesus tidak menjanjikan damai dalam arti dunia. Menjadi murid Yesus bahkan bisa mendatangkan ’perang’ di mata dunia. Yesus menawarkan kebahagiaan sejati. Dan itu dapat kita peroleh dengan keberanian untuk melawan arus dunia. Dibutuhkan sikap tegas untuk berpegang pada jalan Yesus, kendati bisa menimbulkan ’perang’. Beranikah?
Jumat, 22 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Ef 4:1-6; Mzm 24:1-4ab.5-6; Luk 12:54-59.
Dengan segala kemampuan teknologi, manusia mampu meramalkan keadaan bumi dan cuaca, lalu mempersiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasinya. Tetapi terhadap satu hal yang pasti, manusia seringkali lupa: kehidupan hanyalah perjiarahan menuju tempat tinggal abadi. Apa yang sudah kita siapkan?
Sabtu, 23 Oktober: Peringatan Wajib St. Yohanes dari Capestrano, Imam (P).
Ef 4:7-16; Mzm 122:1-5; Luk 13:1-9.
Seperti pohon ara yang masih diberi waktu dan kesempatan untuk berbuah, kepada kita juga diberi waktu dan kesempatan untuk bertobat dan menghasilkan buah. Memang, tidak ada kata terlambat, tapi bukan berarti selalu boleh menunda. Sekarang waktunya sebelum tidak ada lagi waktu.
Minggu, 24 Oktober: Hari Minggu Biasa XXX (H).
Sir 35:12-14.16-18; Mzm 34:2-3.17-19.23; 2Tim 4:6-8.16-18; Luk 18:9-14.
Di hadapan Tuhan yang Mahatahu, tak perlulah kita bermegah diri atas segala yang telah kita buat bagi-Nya dan merasa lebih baik dari orang lain. Sikap yang terus-menerus harus dipupuk haruslah sikap yang menganggap diri kecil dan tak layak di hadapan-Nya dan karena itu selalu berusaha untuk hidup lebih baik.
2Tim 4:10-17b; Mzm 145:10-13ab.17-18; Luk 10:1-9.
Dari tahun ke tahun, umat Katolik di negara kita kian bertambah. Namun, panggilan menjadi imam kian menurun. Maka, selain terus-menerus berdoa supaya Tuhan menyuburkan panggilan menjadi imam, kita sendiri sebagai murid Tuhan harus ikut terlibat dalam karya dan pelayanan untuk mengembangkan Kerajaan Allah. Keterlibatan kaum awam semakin dibutuhkan untuk ikut bekerja bagi Kerajaan Allah.
Selasa, 19 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Ef 2:12-22; Mzm 85:9ab-14; Luk 12:35-38.
Berjaga-jaga berarti semakin memperkuat diri dengan iman yang dalam, harapan yang pasti, dan cinta yang ikhlas. Itu semua akan menjadi perisai yang dapat membuat kita bertahan dalam cobaan dan godaan, yang kemudian mengantar kita pada kehidupan yang berkelimpahan.
Rabu, 20 Oktober:Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Ef 3:2-12; MT Yes 12:2-3.4bcd-6; Luk 12:39-48
Kewaspadaan berarti sikap selalu sadar diri, tidak hanyut dan terlena dengan arus dunia sekeliling. Berbekal dengan kewaspadaan, kita tahu apa yang harus kita buat di tengah cobaan dan godaan dunia. Untuk selalu waspada, kita perlu punya waktu hening: menatap diri, berkomunikasi dengan-Nya, menemukan langkah sesuai kehendak-Nya.
Kamis, 21 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Ef 3:14-21; Mzm 33:1-2.4-5.11-12.18-19; Luk 12:49-53.
Yesus tidak menjanjikan damai dalam arti dunia. Menjadi murid Yesus bahkan bisa mendatangkan ’perang’ di mata dunia. Yesus menawarkan kebahagiaan sejati. Dan itu dapat kita peroleh dengan keberanian untuk melawan arus dunia. Dibutuhkan sikap tegas untuk berpegang pada jalan Yesus, kendati bisa menimbulkan ’perang’. Beranikah?
Jumat, 22 Oktober: Hari Biasa Pekan XXIX (H).
Ef 4:1-6; Mzm 24:1-4ab.5-6; Luk 12:54-59.
Dengan segala kemampuan teknologi, manusia mampu meramalkan keadaan bumi dan cuaca, lalu mempersiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasinya. Tetapi terhadap satu hal yang pasti, manusia seringkali lupa: kehidupan hanyalah perjiarahan menuju tempat tinggal abadi. Apa yang sudah kita siapkan?
Sabtu, 23 Oktober: Peringatan Wajib St. Yohanes dari Capestrano, Imam (P).
Ef 4:7-16; Mzm 122:1-5; Luk 13:1-9.
Seperti pohon ara yang masih diberi waktu dan kesempatan untuk berbuah, kepada kita juga diberi waktu dan kesempatan untuk bertobat dan menghasilkan buah. Memang, tidak ada kata terlambat, tapi bukan berarti selalu boleh menunda. Sekarang waktunya sebelum tidak ada lagi waktu.
Minggu, 24 Oktober: Hari Minggu Biasa XXX (H).
Sir 35:12-14.16-18; Mzm 34:2-3.17-19.23; 2Tim 4:6-8.16-18; Luk 18:9-14.
Di hadapan Tuhan yang Mahatahu, tak perlulah kita bermegah diri atas segala yang telah kita buat bagi-Nya dan merasa lebih baik dari orang lain. Sikap yang terus-menerus harus dipupuk haruslah sikap yang menganggap diri kecil dan tak layak di hadapan-Nya dan karena itu selalu berusaha untuk hidup lebih baik.