Hari Minggu Biasa XXXI
PERJUMPAAN YANG MEMERDEKAKAN
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. --- Amsal 17:17
Doa Renungan
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, dengan penuh kasih sayang Engkau memerintah segala sesuatu yang hidup dan tiada satu pun yang Kaubenci. Meski kami bukan apa-apa, namun Kaupanggil kepada-Mu. Tegakkanlah kami, bila kami bungkuk karena beban dosa, dan papahlah kami bila mau jatuh. Berilah kami kesempatan untuk memulihkan segala sesuatu yang menyebabkan orang lain rugi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan (11:22-12:2)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836.
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 145:1-2.8-9.10-11.13cd-14; R:1)
1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
2. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
3. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
4. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya, dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (1:11 - 2:2)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956.
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. ==>Alleluya....
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Hidup adalah anugerah paling dasar dari Allah untuk kita masing-masing. Dan pengampunan adalah anugerah dari kerahiman Allah yang paling kita butuhkan terus menerus. Kalau dosa, kealpaan, dan kelupaan kita begitu banyak ibarat pasir di pantai. Kerahiman, pengampunan Allah itu ibarat samudera. Pengampunan dari Allah ini sering disebut sebagai pembenaran atau pendamaian. Paulus mengajarkan, “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka.Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasehati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah” (2 Kor 5:19-20).
Kerahiman Allah yang menjelma dalam Kristus, nampak dalam reaksi hati-Nya, yang tergerak oleh belaskasihan terhadap si kusta, banyak orang sakit, orang banyak yang haus akan pengajaran-Nya. Hal yang sangat mengesankan ialah pengampunan yang diberikan oleh Yesus itu. Yesus MELUPAKAN kesalahan/dosa yang telah lampau dan MEMBANGKITKAN kerinduan/semangat untuk menanggapinya dengan cinta kasih. Orang menyebut bahwa kerahiman Yesus itu MEMERDEKAKAN. Peristiwa ini nampak dalam peristiwa PERJUMPAAN ZAKHEUS DENGAN YESUS (Luk 19:1-10).
Saudara-saudari yang dicintai Tuhan,
Ceritera tentang Zakheus adalah ceritera khas Injil Lukas. Dengan ceritera ini, Lukas bermaksud untuk meringkas secara dramatis beberapa tema kunci perihal MENJADI murid, sementara Yesus mendekati Yerusalem. Zakheus adalah seorang kaya dan kemungkinan besar sangat kaya sebagai “kepala wilayah” dari para pemungut cukai. Akibatnya, pemimpin Yahudi memandang dia sebagai “kepala para pendosa” yang bertanggung jawab atas segala kejahatan yang terkait dengan kegiatan semua pngumpul cukai di tengah masyarakat Yahudi. Dalam situasi ini, tindakan Yesus sungguh berbeda dari sikap para pemimpin Yahudi. Yesus mengambil inisiatif, Ia menyapa Zakheus.
YESUS ADALAH GEMBALA YANG MENCARI DOMBA YANG HILANG.
Walaupun mempunyai reputasi yang jelek, Zakheus adalah sosok pribadi yang menarik. Melalui perjumpaan yang singkat dengan Yesus, sifat-sifat yang mendekati sifat-sifat Petrus muncul. Zakheus spontan dan mudah bertindak, melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang luar biasa. Ada kejujuran dalam peristiwa ini. Meskipun ia memiliki kedudukan dan jabatan yang penting, hal ini tidak menghalangi dia untuk memanjat pohon dan tidak menghalangi dia untuk mengakukan kesalahannya secara public dan menunjukkan pertobatannya. Yesus mengambil prakarsa dalam pertobatan ini. Yesus mengatakan bahwa ia adalah anak Abraham, meskipun dia adalah pemungut cukai. Ia hendaknya jangan dikucilkan karena kagagalannya melainkan dibantu untuk menemukan jalannya kembali kepada komunitasnya. Kasih Yesus terhadapnya telah membangkitkan kemungkinan-kemungkinan baru untuk kasih dan pelayanan. Bagaimakah sikapku terhadap saudara-saudari yang berdosa, lemah, dan melakukan kesalahan?
Salam dan berkat
Pastor L. Setyo Antoro, SCJ .