Hari Biasa Pekan XXVII
Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat --- Mat 10:7
Doa Renungan
Ya Tuhan hari ini Engkau memberikan teladan lewat Maria dan Marta yang melayani Engkau di rumah mereka. Anugerahkanlah kepadaku sikap mendengarkan Engkau lewat hal yang sederhana, yang seringkali aku sepelekan dan hanya terpukau akan hal yang luar biasa. Banyak hal yang kurang dalam diriku ya Yesus, maka dari itu tambahkanlah iman dan semangat kami pada hari ini. Amin.
Pertemuan Paulus dengan Yesus yang bangkit telah mengubah hidupnya. Mengubah wawasan dan arah hidupnya dalam mengimani Yesus sebagai jalan keselamatan semua orang. Dan pengalaman iman seperti inilah yang mengantar Paulus menjadi rasul-Nya.
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia (1:13-24)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; R:13b)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku. Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan atau berbaring segala jalanku Kaumaklumi.
2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandunagn ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku; ajaiblah apa yang Kaubuat.
3. Jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aaku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.
Pertemuan pribadi yang mencerminkan kasih dan perhatian besar bisa menjadi menegangkan. Ada yang menjadi sibuk, tapi ada pula yang tenang mendengarkan. Mendengarkan sabda Yesus dan menerima pribadi-Nya hendaknya menjadi prioritas utama hidup orang beriman.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:38-42)
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Di paroki ada berbagai jenis orang. Ada yang ke sana kemari sibuk melayani. Ada yang tidak aktif sama sekali. Ada yang hanya muncul kalau ada kegiatan doa dan yang lain hanya muncul kalau ada pesta dan makanan. Banyak orang tidak mau menjadi pengurus. Sebagian besar senang menjadi anggota saja. Susah mencari orang yang mau menjadi ketua.
Kata Yesus, kita jangan khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara. Apakah kita bisa memilih bagian yang terbaik yang tidak akan diambil dari kita? Setiap orang mempunyai talenta dan bakatnya masing-masing. Tidak semua harus sama peran dan tanggung jawabnya.
Apakah kita sudah memilih bagian yang terbaik yang tidak akan diambil dari kita? Apakah kita sudah melayani tanpa pamrih dan tanpa mengeluh? Apakah kita melayani dengan tulus tanpa menyalahkan orang lain yang hanya diam saja? Apakah kita sering menganggap remeh orang yang hanya berdoa saja? Siapa tahu yang rajin berdoa juga telah memilih bagiannya yang terbaik. Apakah aku sungguh dengan rela mau melayani tanpa membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain?
Ya Tuhan, ajarilah aku untuk duduk diam mendengarkan diri-Mu. Ajarilah aku juga melayani dengan tulus, gembira, tanpa pamrih, dan tanpa mengeluh; jangan sampai aku hanya menyalahkan orang lain. Amin.