Jumat, 05 November 2010
Jumat Pertama Dalam Bulan
Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia untuk selama-lamanya, dan perjanjian-Ku teguh bagi dia. --- Mzm 89:28
Jumat Pertama Dalam Bulan
Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia untuk selama-lamanya, dan perjanjian-Ku teguh bagi dia. --- Mzm 89:28
Doa Renungan
Tuhan, berkatilah hari ini agar kami sebagai anak-anak terang, warga Kerajaan Surga mampu mengisi kegiatan bukan hanya perkara duniawi, tetapi dengan cerdik mendahulukan hal-hal surgawi. Sebab Engkaulah jalan kebenaran dan terang bagi kami. Amin.
Seluruh hidup orang beriman terarah pada Kristus. Paulus menyerahkan diri secara utuh kepada Kristus. Dia ambil bagian dalam sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Itulah arah kehidupan Kristiani yang sesungguhnya.
Tuhan, berkatilah hari ini agar kami sebagai anak-anak terang, warga Kerajaan Surga mampu mengisi kegiatan bukan hanya perkara duniawi, tetapi dengan cerdik mendahulukan hal-hal surgawi. Sebab Engkaulah jalan kebenaran dan terang bagi kami. Amin.
Seluruh hidup orang beriman terarah pada Kristus. Paulus menyerahkan diri secara utuh kepada Kristus. Dia ambil bagian dalam sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Itulah arah kehidupan Kristiani yang sesungguhnya.
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (3:17-4:1)
"Kita menantikan Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia."
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup seperti kami. Sebab seperti yang telah sering kukatakan kepadamu dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut, dan kemuliaan mereka ialah hal-hal aib, sedangkan pikiran mereka semata-mata tertuju ke perkara-perkara duniawi. Tetapi kita adalah warga Kerajaan Surga. Dari sana juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus, Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, sesuai dengan kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. Karena itu, saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindukan, sukacita dan mahkotaku, berdirilah dengan teguh dalam Tuhan!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. Ku menuju ke Altar Allah dengan sukacita.Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ayat. (Mzm 122:1-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumahTuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
Semua orang beriman adalah anak-anak terang yang harus cerdik dalam mengusahakan kebaikan. Kebaikan harus diperjuangkan dengan sigap dan segera. Mereka tidak boleh kalah cerdik dengan anak-anak kegelapan.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Sempurnalah kasih Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumahTuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
Semua orang beriman adalah anak-anak terang yang harus cerdik dalam mengusahakan kebaikan. Kebaikan harus diperjuangkan dengan sigap dan segera. Mereka tidak boleh kalah cerdik dengan anak-anak kegelapan.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:1-8)
"Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang."
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Maka si kaya itu memanggil bendaharanya dan berkata, 'Apakah yang telah kudengar tentang dirimu? Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh bekerja sebagai bendahara lagi.' Berkatalah bendahara itu dalam hatinya, 'Apakah yang harus kuperbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan kuperbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang mau menampung aku di rumah mereka.' Lalu ia memanggil satu demi satu orang yang berutang kepada tuannya. Berkatalah ia kepada yang pertama, 'Berapa besar utangmu pada tuanku?' Jawab orang itu, 'Seratus tempayan minyak.' Lalu kata bendahara itu, 'Inilah surat utangmu. Duduklah dan buatlah surat utang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.' Kemudian ia berkata kepada yang lain, 'Dan Saudara, berapa utangmu?' Jawab orang itu, 'Seratus pikul gandum.' Katanya kepada orang itu, 'Inilah surat utangmu. Buatlah surat utang lain: Delapan puluh pikul.' Bendahara yang tidak jujur itu dipuji tuannya, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Persaingan hidup di dunia ini sangat keras. Nasib dan kehormatan menjadi taruhannya. Jika tidak mampu menghadapinya, orang akan digilas roda zaman. Orang beriman pun harus menentukan sikap yang benar. Ia mesti hidup dengan pedoman cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Sikap ini menjadikannya kuat dalam iman dan relasi dengan sesamanya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Persaingan hidup di dunia ini sangat keras. Nasib dan kehormatan menjadi taruhannya. Jika tidak mampu menghadapinya, orang akan digilas roda zaman. Orang beriman pun harus menentukan sikap yang benar. Ia mesti hidup dengan pedoman cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Sikap ini menjadikannya kuat dalam iman dan relasi dengan sesamanya.
R U A H