Hari Biasa Pekan XXXIII
Pemberkatan Gereja Basilik St. Petrus dan Paulus Rasul
Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi <--> 1Kor 12:31
Doa Renungan
Tuhan, terima kasih atas anugerah kehidupan yang masih Kaupercayakan kepada kami. Bacaan Injil hari ini menyadarkan kami bahwa kemuliaan, keindahan duniawi itu hanya sementara saja. Maka bantulah aku ya Bapa, agar aku tidak hanya mencari kemuliaan duniawi tapi berilah aku kerinduan akan Yerusalem surgawi. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Kristus tampil sebagai pemenang atas kejahatan di dunia. Sebab Dia adalah Anak Domba yang mampu membuka meterai kitab yang berisi rencana rahasia Allah. Yesus Kristus yang telah bangkit dan mulia memberi makna terdalam pada sejarah kehidupan manusia.
Pembacaan dari Kitab Wahyu (5:1-10)
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau telah membuat kami menjadi raja dan imam.
Ayat. (Mzm 149:1-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.
Betapa kasih karunia yang telah ditawarkan kepada kita menjadi sia-sia, karena kita tidak mampu memahami bahwa Allah telah melawati kita dalam kehidupan kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:41-44)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Yerusalem dihancurkan oleh pasukan Romawi di bawah pimpinan Titus. Hal itu terjadi setelah Yesus disalibkan, wafat, dan naik ke surga. Pada masa hidup-Nya, Yesus menangisi kota Yerusalem. Yesus mencintai kota Yerusalem. Namun, Ia juga tahu bahwa Yerusalem tidak mengenal damai sejahtera yang ditawarkan-Nya. Yerusalem hancur karena tidak mengenal Allah yang melawat.
Pengalaman Yerusalem sebenarnya dapat menjadi pelajaran bagi kita juga. Allah senantiasa melawat kita. Ia hadir dalam kehidupan kita. Namun, kadang-kadang kita tidak peduli kepada-Nya. Kita tidak mau mengenal-Nya. Tidak jarang pula dalam doa-doa kita, kita tidak dengan sungguh mau menerima kehadiran-Nya karena kita sibuk dengan pikiran kita sendiri. Doa menjadi kebiasaan yang asal berjalan dan supaya dilihat oleh orang lain saja. Dalam situasi hidup kita, apakah kita juga mengerti ”apa yang perlu untuk damai sejahtera kita”? Apakah kita juga mengetahui dan mengenal ”bilamana Allah melawat kita”?
Ya Yesus, bantulah aku untuk mengerti apa yang perlu bagi damai sejahteraku. Bantulah aku agar peka dan mengenal Engkau yang senantiasa hadir dalam hidupku. Amin.
Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian