Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam-Pujangga Gereja
"Sesungguhnya pemungut cukai dan perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah". (Mat 21:31b)
Doa Renungan
Bapa, kami tidak tahu apa yang akan kami alami hari ini. Semua kami serahkan ke dalam tangan kasih-Mu ya Tuhan. Kami percaya Engkau memberikan kepada kami yang terbaik untuk semakin mengenal Engkau dalam setiap peristiwa yang akan kami alami hari ini. Terjadilah pada kami seturut kehendak-Mu, ya Tuhan. Amin.
Pembacaan dari Nubuat Zefanya (3:1-2.9-13)
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkannya.
Ayat. (Mzm 34:2-3.6-7.17-18.19.23; Ul: lih. 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya maka mukamu akan berseri-ser, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
4. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan, datanglah dan jangan berlambat; ringankanlah beban umat-Ku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:28-32)
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Yesus mengecam para imam kepala dan pemuka bangsa Yahudi karena mereka tidak mau menerima Yohanes Pembaptis dan warta pertobatan yang dimaklumkannya. Apa yang mereka lakukan itu adalah kelanjutan dari pola hidup mereka yang lebih memperhatikan hal-hal yang lahiriah, tanpa suatu kedalaman hidup dan pegangan akan nilai yang prinsipil dari hidup sebagai anak-anak Allah. Mereka ternyata ingin bertobat setelah mendapatkan warta tentang pertobatan.
Janganlah kita serta-merta mengadili diri kita sebagai yang lebih baik daripada ahli Taurat dan orang Farisi, karena dalam diri kita hidup juga perilaku anak sulung dan anak bungsu sekaligus. Kita sebagai orang Kristiani yang sudah berjanji untuk menjadi anak-anak Allah yang selalu berkenan kepada Bapa kita. Kita telah menyatakan kesanggupan kita untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Namun, berapa kali kita jatuh dalam kesalahan dan dosa? Bukankah itu adalah bagian dari perilaku anak sulung yang tampaknya mematuhi perintah ayahnya, namun ternyata adalah seorang pembangkang? Bukankah kita sama dengan ahli Taurat dan orang Farisi yang dikecam oleh Yesus? Kita juga bisa seperti anak bungsu yang melakukan kehendak bapanya, walaupun sebelumnya kita menolak untuk melakukannya?
Kalau kita melakukan ”penolakan dalam kata” di hadapan orang lain—kemudian kita melakukannya—maka ”penolakan dalam kata” itu bisa menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk melakukan hal buruk yang telah ada di benaknya, atau untuk tidak melakukan hal baik yang sebenarnya mau dilakukannya. Marilah kita lanjutkan perjuangan kita untuk menjadi anak Allah, meneguhkan niat kita, memperkuat komitmen kita, dan menghasilkan buah yang baik untuk hidup kita bersama dengan semua orang yang berkehendak baik.
Ya Tuhan, bantulah aku untuk senantiasa mencari dan melaksanakan kehendak-Mu yang menyelamatkanku. Amin.