Selasa, 21 Desember 2010
Hari Biasa Pekan Khusus Adven
"Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN--keadilan kita." <-–> Yeremia 23:5-6
Doa Renungan
Allah sumber kebahagiaan, Engkau selalu membahagiakan kami dengan semua karunia yang kami terima dalam kehidupan kami: kesehatan, keluarga, pekerjaan, sahabat. Semuanya membantu kami untuk mengalami kasih-Mu, seperti kehadiran Maria membuat Elisabet bahagia. Semoga kehadiran kami pun dapat membahagiakan setiap orang yang kami jumpai. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Pembacaan dari Nubuat Zefanya (3:14-18a)"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapeteka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.” Demikianlah sabda TuhanU. Syukur kepada Allah. Mazmur TanggapanRef. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!Ayat. (Mzm 33:2-3.11-12.20-21; R:1a,3a) 1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai.
2. Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! 3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya. Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya, alleluya, alleluyaAyat. O Immanuel, Engkau raja dan pemberi hukum. Datanglah dan selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-45) "Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?"
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Roh Tuhan menggerakkan hidup manusia. Roh itu mempertemukan Maria dengan Elisabet. Pertemuan kedua insan yang terberkati itu merupakan pertemuan yang membahagiakan, yang memengaruhi seluruh hidup mereka berdua. Mereka percaya kepada Dia yang empunya Roh itu.
Kita pun menerima Roh Tuhan atau rahmat-rahmat-Nya setiap saat. Marilah kita bergegas membagikan kegembiraan atau rahmat Tuhan itu kepada sesama, dan berjuanglah terus untuk membagikan rahmat itu. Jangan sampai rahmat yang diberikan Tuhan itu menjadi tidak berkembang justru ketika berada di tangan kita. Kita mempunyai tanggung jawab sebagai saluran rahmat atau pembagi Roh Tuhan kepada sesama kita, seperti yang dialami oleh Elisabet dan Maria.
Marilah kita menghadirkan diri kita sebagai orang yang menerima Roh Tuhan atau rahmat-Nya. Kalau semangat ini yang menjiwai kita, maka perjumpaan kita dengan sesama menjadi perjumpaan yang membahagiakan dan selalu didambakan serta diupayakan oleh kita sendiri dan oleh siapa pun.
Ya Tuhan, ajarilah aku untuk senantiasa membawa Roh-Mu dalam hidupku, dan membagikan rahmat-rahmat-Mu kepada siapa pun, yang aku jumpai. Amin.
Ziarah Batin 2010, Renungan dan Catatan Harian