“Selamat Natal”. Perayaan Natal tahun 2010 adalah Natal untuk keluarga. Dalam masa Adven, masing-masing keluarga mempersiapkan diri dengan “Belajar dari keluarga kudus Nazaret untuk menumbuhkembangkan kasih dalam keluarga”. Dengan “belajar” dari keluarga kudus Nazaret, kita berharap setiap keluarga Katolik memperbaharui diri sehingga hidup dalam Yesus, Sang Terang yang menjadi manusia.
Pasangan suami-istri adalah garwo (sigaraning nyawa= belahan jiwa). Persekutuan hidup dan kasih suami-istri yang mesra, yang diadakan oleh Sang Pencipta dan dikukuhkan dengan hukum-hukumnya, dibangun oleh janji pernikahan atau persetujuan pribadi yang tak dapat ditarik kembali. Demikianlah karena tindakan manusiawi, yakni saling menyerahkan diri dan saling menerima antara suami dan istri, timbullah suatu lembaga yang mendapat keteguhannya, juga bagi masyarakat, berdasarkan ketetapan ilahi. Ikatan suci demi kesejahteraan suami-istri dan anak maupun masyarakat itu, tidak tergantung dari kemauan manusiawi semata-mata. Allah sendirilah Pencipta perkawinan, yang mencakup pelbagai nilai dan tujuan (GS 48). Saling menyerahkan diri dan saling menerima mengandaikan keterbukaan dan kejujuran dengan pasangan. Inilah proses suami-istri menjadi satu hati, satu perasaan, bersatu jiwa dan raga.
Orang tua adalah orang-orang pertama yang bertanggung jawab atas pendidikan anak-anaknya. Panggilan orang tua adalah menciptakan kemesraan, pengampunan, penghormatan timbal-balik, kesetiaan, dan pengabdian tanpa pamrih. Dalam suasana ini, anak-anak belajar untuk berkurban, mengambil keputusan yang sehat, dan pengendalian diri, yang merupakan prasyarat untuk kebebasan sejati. Terima kasih melimpah untuk para orang tua yang telah mewujudkan tanggung jawab dalam keluarga. Sebagai anak, marilah kita merenungkan nasehat Yesus Bin Sirakh 3:2-6, :”Memang Tuhan telah memuliakan bapa pada anak-anaknya, dan hak ibu atas para anaknya diteguhkan-Nya. Barangsiapa menghormati bapanya memulihkan dosa, dan siapa memuliakan ibunya serupa dengan orang yang mengumpulkan harta. Barangsiapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya pula, dan apabila sembahyang, niscaya doanya dikabulkan. Barangsiapa memuliakan bapanya akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan menenangkan ibunya”.
”Terang yang sesungguhnya sedang datang ke dalam dunia” (Yoh 1:9). Tuhan Yesus, Sang Terang lahir dalam keluarga kudus Nazaret. kelahiran-Nya adalah tindakan nyata kasih Allah untuk mempersatukan manusia dengan Diri-Nya. Budaya kasih dalam keluarga akan menghidupkan keluarga. Budaya egoisme akan menimbulkan perselisihan, kebencian, dan balas dendam, dan akhirnya membuahkan perpecahan dan kehancuran keluarga. Marilah memohon kepada Sang Terang untuk mempersatukan keluarga kita. “SELAMAT NATAL”.
Berkat melimpah untuk keluarga Anda
Pastor L. Setyo Antoro, SCJ.