Jumat, 14 Januari 2011
Hari Biasa Pekan I
WALAU TAAT ITU SUSAH
"Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga." --- Ibr 4:11
Doa Pagi
Bapa, kami bersyukur pada-Mu atas anugerah yang Engkau berikan pada kami. Curahkanlah kuasa Roh Kudus-Mu, agar kami dapat mengerti Sabda yang ingin Engkau sampaikan kepada kami hari ini. Sehingga Sabda yang kami renungkan hari ini, sungguh mengubahkan kami untuk semakin serupa dengan Engkau. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Allah menyelamatkan kita bersama yang lain. Oleh karena itu, orang-orang yang diselamatkan tidak boleh hanya memikirkan dirinya sendiri, melainkan harus memperhatikan keselamatan sesamanya. Hanya dengan demikian, keselamatan kita akan mencapai kesempurnaannya.
Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (4:1-5.11)
Hari Biasa Pekan I
WALAU TAAT ITU SUSAH
"Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga." --- Ibr 4:11
Doa Pagi
Bapa, kami bersyukur pada-Mu atas anugerah yang Engkau berikan pada kami. Curahkanlah kuasa Roh Kudus-Mu, agar kami dapat mengerti Sabda yang ingin Engkau sampaikan kepada kami hari ini. Sehingga Sabda yang kami renungkan hari ini, sungguh mengubahkan kami untuk semakin serupa dengan Engkau. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Allah menyelamatkan kita bersama yang lain. Oleh karena itu, orang-orang yang diselamatkan tidak boleh hanya memikirkan dirinya sendiri, melainkan harus memperhatikan keselamatan sesamanya. Hanya dengan demikian, keselamatan kita akan mencapai kesempurnaannya.
Pembacaan dari Surat kepada orang Ibrani (4:1-5.11)
"Baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam istirahat Allah."
Saudara-saudara, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku. Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya. Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan. Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya." Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 78:3.4bc.6c-7; R:7c)
1. Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceritakan kepada kami oleh para leluhur. Kami meneruskannya kepada angkatan yang kemudian: puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya, serta perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
2. Supaya anak cucu mereka menceritakannya pula kepada anak turunan mereka; supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang teguh perintah-perintah-Nya.
3. Jangan sampai seperti nenek moyangnya, mereka menjadi angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak lurus hati, dan jiwanya tidak setia kepada Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.
Iman membuat orang tidak pernah kehabisan akal untuk berjumpa dan merasakan kuasa kasih Allah. Dan Allah tidak akan menunda-nunda lagi untuk memberikan kepadanya kuasa kasih-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:1-12)
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 78:3.4bc.6c-7; R:7c)
1. Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceritakan kepada kami oleh para leluhur. Kami meneruskannya kepada angkatan yang kemudian: puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya, serta perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
2. Supaya anak cucu mereka menceritakannya pula kepada anak turunan mereka; supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang teguh perintah-perintah-Nya.
3. Jangan sampai seperti nenek moyangnya, mereka menjadi angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak lurus hati, dan jiwanya tidak setia kepada Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.
Iman membuat orang tidak pernah kehabisan akal untuk berjumpa dan merasakan kuasa kasih Allah. Dan Allah tidak akan menunda-nunda lagi untuk memberikan kepadanya kuasa kasih-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:1-12)
"Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa pengampunan dosa."
Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--: "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
MULAI dari leher gunung hingga ke puncak Gunung Slamet, semuanya hanyalah pasir lepas. Setiap kali mendaki satu langkah, rasanya langsung melorot dua langkah. Kaki pun rasanya semakin lunglai.
"Ayo Jane, semangat lihat itu puncak sudah dekat," seru Juan menyemangati. Jane mendongak dan memang puncak tampak sudah dekat. Ia pun mengempos semangatnya dan mendaki lagi. Namun, setelah sampai di puncak apa yang terjadi? itu hanyalah sebidang tanah datar dan di depannya masih ada tanjakan lagi.
"Ayo Jane, itu tanjakannya pendek kok, puncak sudah dekat!" Jane pun mendaki lagi, namun lagi-lagi itu bukan puncak. Di depannya masih tegak dengan gagahnya tanjakan yang harus didakinya.
Pengalaman itu terjadi berkali-kali hingga akhirnya Jane terduduk lelah, "Aku nyerah, deh". "Jane, apa artinya perjuanganmu selama ini sejak berangkat dari rumah, jika sekarang sudah menyerah? Padahal, engkau sudah melewatkan sebagian besar yang harus kaulewati?" Hati Jane pun tergugah, dengan menggigit bibir ia berusaha untuk kembali mendaki dan mendaki, dan .... akhirnya puncak pun tercapai. Oh betapa indahnya....
Menjadi orang yang baik memang banyak sekali rintangannya. Berusaha untuk tidak pernah mencontek, harus menghadapi ejekan teman. Berusaha untuk rajin berdoa dan ke gereja, harus berusaha melawan rasa malas. Berusaha untuk rajin menolong orang tua, harus mengorbankan jam bermain dan bersenang-senang. Semua itu rasanya membuat kita ingin menyerah saja.
Tapi, berjuanglah terus untuk taat sebagai anak-anak Allah! Tuhan meminta kita harus sampai ke tempat perhentian-Nya, yang hanya bisa kita capai jika kita setia untuk berkenan di hati-Nya. Di tempat perhentian-Nya itulah kita bisa berjumpa dengan Yesus untuk beristirahat selama-lamanya dalam kebahagiaan dan kesembuhan yang seutuh-utuhnya. Tak heran, demi bertemu Yesus, si lumpuh dan teman-temannya sampai membongkar atap. Mari kita juga membongkar semua kelemahan yang dapat menghalangi kita bertemu Yesus.
Yesus, biarlah kerinduan hatiku untuk bertemu denganmu jauh lebih kuat daripada segala keinginan duniawiku. Amin.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
MULAI dari leher gunung hingga ke puncak Gunung Slamet, semuanya hanyalah pasir lepas. Setiap kali mendaki satu langkah, rasanya langsung melorot dua langkah. Kaki pun rasanya semakin lunglai.
"Ayo Jane, semangat lihat itu puncak sudah dekat," seru Juan menyemangati. Jane mendongak dan memang puncak tampak sudah dekat. Ia pun mengempos semangatnya dan mendaki lagi. Namun, setelah sampai di puncak apa yang terjadi? itu hanyalah sebidang tanah datar dan di depannya masih ada tanjakan lagi.
"Ayo Jane, itu tanjakannya pendek kok, puncak sudah dekat!" Jane pun mendaki lagi, namun lagi-lagi itu bukan puncak. Di depannya masih tegak dengan gagahnya tanjakan yang harus didakinya.
Pengalaman itu terjadi berkali-kali hingga akhirnya Jane terduduk lelah, "Aku nyerah, deh". "Jane, apa artinya perjuanganmu selama ini sejak berangkat dari rumah, jika sekarang sudah menyerah? Padahal, engkau sudah melewatkan sebagian besar yang harus kaulewati?" Hati Jane pun tergugah, dengan menggigit bibir ia berusaha untuk kembali mendaki dan mendaki, dan .... akhirnya puncak pun tercapai. Oh betapa indahnya....
Menjadi orang yang baik memang banyak sekali rintangannya. Berusaha untuk tidak pernah mencontek, harus menghadapi ejekan teman. Berusaha untuk rajin berdoa dan ke gereja, harus berusaha melawan rasa malas. Berusaha untuk rajin menolong orang tua, harus mengorbankan jam bermain dan bersenang-senang. Semua itu rasanya membuat kita ingin menyerah saja.
Tapi, berjuanglah terus untuk taat sebagai anak-anak Allah! Tuhan meminta kita harus sampai ke tempat perhentian-Nya, yang hanya bisa kita capai jika kita setia untuk berkenan di hati-Nya. Di tempat perhentian-Nya itulah kita bisa berjumpa dengan Yesus untuk beristirahat selama-lamanya dalam kebahagiaan dan kesembuhan yang seutuh-utuhnya. Tak heran, demi bertemu Yesus, si lumpuh dan teman-temannya sampai membongkar atap. Mari kita juga membongkar semua kelemahan yang dapat menghalangi kita bertemu Yesus.
Yesus, biarlah kerinduan hatiku untuk bertemu denganmu jauh lebih kuat daripada segala keinginan duniawiku. Amin.
Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian