Marilah kita mendengarkan Sabda Tuhan dan melakukannya

MARILAH KITA MENDENGARKAN SABDA TUHAN DAN MELAKUKANNYA

Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal. <--> Yesaya 26:4


Doa Renungan

Allah Bapa yang mahamurah, bukalah hati kami, agar dapat menangkap sabda-Mu, sehingga karena dikuatkan oleh Roh-mu kami mampu melaksanakan tugas cinta kasih dengan nyata. Jadikanlah kami pelaksana-pelaksana sabda-Mu berkat semangat persaudaraan dan pertobatan. Maka akan terwujudlah kiranya kerajaan-mu di tengah-tengah kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:12-17)


"Tata hidup keluarga di dalam Tuhan."

Saudara-saudara, kalianlah orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi Allah. Maka kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan hendaknya kalian saling mengampuni apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sebagaimana Kristus mengampuni kalian, demikian pula kalian hendaknya. Dan di atas semuanya itu kenakanlah cinta kasih, tali pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, karena untuk itulah kalian dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kalian. Hendaknya kalian saling mengajar dan menasehati dengan segala hikmat. Nyanyikanlah mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, untuk mengucapkan syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kalian lakukan dengan perkataan dan perbuatan, lakukanlah itu demi nama Tuhan Yesus Kristus, dan dengan pengantaraan-Nya bersyukur kepada Allah, Bapa kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan k
ehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.15, R: Yoh 6:63c)

1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan itu teguh, memberi hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyuka-kan hati. Perintah Tuhan itu murni, membuat mata berseri.
3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat: oleh Solis, Kol. 3:15a.16a
Hendaklah damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, dan perkataan Kristus diam di antara kamu dengan segala kekayaannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:21.24-27)


"Barangsiapa melakukan kehendak Bapa akan masuk Kerajaan Allah."

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, 'Tuhan! Tuhan' akan masuk kerajaan surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Semua orang yang mendengar perkataan-Ku dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Tetapi rumah itu tidak roboh sebab dibangun di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh yang membangun rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Maka robohlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


Mengapa orang yang dalam kesedihan dan kegagalan lebih cepat ingat orang lain atau Tuhan? Apakah karena pengalaman "lemah, tak berdaya, sendirian, gagal?" Orang yang tidak pernah hidup dalam kesepian dan kesendirian, tentu akan sangat merasakan kegagalan dan ditinggal orang yang dicintainya. Sebaliknya, orang yang sudah terlatih hidup di lingkungan tenang dan sepi, dia tidak akan merasa sendiri tatkala ditinggal oleh sahabat atau orang-orang yang dicintainya. Dalam keheningan, dia merasakan masih banyak orang yang menyertai dan mendukungnya. Dia merasakan bahwa Tuhan tetap peduli, tetap mengerti.

Orang yang menyadari bahwa Tuhan tetap peduli dan mengerti, dia adalah orang yang seperti dalam bacaan Injil di atas, yang mendirikan rumah di atas batu. Ketika hujan turun dan datang banjir serta angin kencang, rumah itu tidak rubuh, tetap kokoh berdiri karena didirikan di atas batu. Dasar yang kuat dapat diandalkan.

Demikian juga hidup kita. Jika dasar kita tidak kuat, bergoyang terus, bangunan di atas tidak akan berdiri kokoh. Semakin kita sadar bahwa hidup ini penuh dengan tantangan dan kesulitan, dasar yang kokoh sangat diperlukan. Sabda Tuhan menjadi salah satu dasar yang dapat kita andalkan. Kita cukup menyediakan waktu sejenak untuk membaca dengan cermat dan merenungkannya. Barangkali kita sudah setiap hari membaca Kitab Suci atau mungkin kita tiap hari membuka thread/blog ini. Tetapi kita masih masuk kelompok orang-orang bodoh apabila kita belum mempraktekkan atau melaksanakan Sabda Tuhan dalam hidup sehari-hari. Bacaan Injil di atas mengingatkan belumlah cukup bila kita membaca Kitab Suci, mendengarkan Sabda-Nya, tetapi juga harus sampai pada pelaksanaannya.

Orang mengenal Allah tidak hanya dengan perkataan, melainkan dengan melaksanakan sabda-Nya, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga.

Orang yang mendengarkan Sabda Allah tidak lagi memperlakukan dirinya sebagai pusat hidupnya, melainkan menjadikan Allah sebagai andalan meskipun masa depan tidak jelas, bahkan kalau tidak ada alasan untuk berharap sekalipun. Hidup dalam pengharapan akan Allah ibarat orang yang membangun rumah tidak di atas pasir yang cepat hanyut oleh banjir, tetapi di atas wadas, karena Allah itu wadas hidupnya.

Semakin kita berkomitmen untuk terus-menerus melaksanakan Sabda dan perintah Yesus, semakin Firman Tuhan akan terbatinkan dan menjadi milik kita. Niscaya kita tidak akan mudah menyerah oleh berbagai godaan, tantangan, dan kesulitan. Orang yang memiliki komitmen kuat, memiliki iman setegar batu karang. Orang demikianlah yang dipuji bijaksana oleh Yesus.

Bapa, betapa aku sering mudah putus asa ketika menghadapi banyak ketidakpastian dalam hidup ini. Curahkanlah Roh-Mu agar aku belajar memutuskan tanpa terpaksa untuk menjadikan Engkau satu-satunya andalan hidupku. Amin.span>

Bapa, betapa aku sering mudah putus asa ketika menghadapi banyak ketidakpastian dalam hidup ini. Curahkanlah Roh-Mu agar aku belajar memutuskan tanpa terpaksa untuk menjadikan Engkau satu-satunya andalan hidupku. Amin.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy